Standar Diagnosa Keperawatan Terbaru Diperkenalkan di Kendari Melalui Workshop

  • Bagikan
Ns. Diah Indriastuti M.Kep dari Karya Kesehatan Kendari menerima sertifikat dari Ketua IPKKI Sultra, Ns. Laode Saltar, M.Kep sebagai pemateri bersama dengan beberapa pemateri lainnya. (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)
Ns. Diah Indriastuti M.Kep dari Karya Kesehatan Kendari menerima sertifikat dari Ketua IPKKI Sultra, Ns. Laode Saltar, M.Kep sebagai pemateri bersama dengan beberapa pemateri lainnya. (Foto: Muh Yusuf/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI) Sulawesi Tenggara memperkenalkan standar diagnosa keperawatan terbaru melalui workshop, Minggu (7/7/2019). Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Karya Kesehatan Kendari.

Ketua IPKKI Sultra, Ns. Laode Saltar, M.Kep, mengatakan dalam workshop tersebut memperkenalkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI). Perlu diketahui, standar ini diluncurkan sejak 2016, direvisi tahun 2017 dan disosialisasikan mulai 2018.

“Tapi untuk di Sultra, SDKI baru kami kenalkan tahun 2019,” lanjut Laode Saltar.

Selain SDKI, pihaknya mensosialosasikan Standar Luaran Kesehatan Indonesia (SLKI) dan Standar intervensi kesehatan Indonesia (SIKI). Pasalnya, pemahaman tentang standar itu sangat dibutuhkan dalam uji kompetensi keperawatan.

“Ke depan, soal-soal uji kompetensi keperawatan mengacu pada standar diagnosa ini. Sementara NANDA NOC dan NIC adalah standar diagnosa yang biasa digunakan,” jelasnya.

Kegiatan di Aula Stikes Mandala Waluya itu diikuti maahsiswa dan perawat di semua kampus kesehatan di Kota Kendari. Kekuatan tersebut, diharapkan pihaknya bisa meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di pusat layanan kesehatan.

“Kami berencana mensosialosasikan kegiatan ini untuk para perawat se-Sultra,” tambahnya.

Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri berkompoten, yakni Ns. Diah Indriastuti, M.Kep dari Stikes Karya Kesehatan Kendari serta narasumber dari Poltekes Kemenkes Kendari, Universitas Halu Oleo, dan praktisi dari Rumah Sakit Bahteramas.

Secara terpisah, Ns. Diah Indriastuti, M.Kep menerangkan, pihaknya bekerjasama dengan IPKKI dalam workshop tersebut. Ke depan, hal tersebut diwujudkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU).

“Kerja sama ini tentang peningkatan derajat kesehatan masyarakat berdasarkan ilmu keperawatan komunitas,” terang Diah Indriastuti. (Adv)

Laporan: Muh Yusuf
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan