Stikes Karya Kesehatan Kendari Tingkatkan Kemampuan Perawatan Luka Diabetes

  • Bagikan
Suasana kuliah umum update manajemen perawatan luka diabetes. (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)
Suasana kuliah umum update manajemen perawatan luka diabetes. (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Keperawatan Stikes Karya Kesehatan menggelar kuliah umum yang bertemakan “Update Manajemen Perawatan Luka Diabetes. Dengan pemateri Saldy Yusuf, Ph.D salah satu dosen Prodi Magister Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin.

Ketua Prodi S1 Ilmu Keperawatan Narmawan, S.Kep, Ns, M.Kep mengungkapkan, kuliah umum ini untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan skil mahasiswa agar siap melakukan manajemen perawatan luka diabetes. Selain itu, juga untuk meningkatkan akreditasi prodi.

“Fenomena penderita penyakit diabetes semakin meningkat sehingga kami membekali mahasiswa dengan pengetahuan manajemen perawatan luka diabetes. Kuliah umum ini sangat penting untuk peningkatan akreditasi karena lebih besar nilainya,” jelasnya saat ditemui di Kampus Stikes Karya Kesehatan, Sabtu (27/7/2019).

Ia melanjutkan, materi kuliah umum tersebut sangat penting bagi mahasiswa agar mereka dapat melakukan perawatan luka diabetes secara optimal dalam proses penyembuhan luka diabetes. Materi ini masuk dalam salah satu mata kuliah khusus ilmu keperawatan medical bedah.

“Dengan adanya ilmu yang ter-update dapat menjadi bekal bagi mahasiswa saat berada berada di masyarakat untuk meringankan biaya penderita penyakit diabetes, serta menjadi pengetahuan tambahan bagi perawat untuk membuka klinik pribadi,” jelasnya.

Sementara itu, Saldy Yusuf dalam materinya menyampaikan, Indonesia adalah salah satu negara dengan penderita diabetes terbesar di dunia. Indonesia masuk peringkat keenam. Penyebabnya karena kurangnya kesadaran menjaga pola hidup sehat.

“Setiap penderita diabetes memiliki resiko mengalami luka, luka diabetes luka kronis. Tantangan luka diabetes jika tidak dilakukan perawatan yang optimal akan berujung pada amputasi, padahal jika luka dilakukan perawatan yang baik luka bisa sembuh tanpa harus diamputasi,” tuturnya.

Ia menambahkan, penanganan penyakit diabetes membutuhkan waktu jangka panjang. Namun proses perawatan luka tidak begitu rumit, langkah yang harus dilakukan pertama adalah lihat warna dasar luka. Yang pertama adalah hitam, kemudian kuning, merah, dan pink. Terpenting adalah jaga warna lukanya. Selanjutnya jaga kelembaban luka.

“Oleh karena itu, prinsip yang harus dilakukan dalam perawatan luka diabetes adalah prinsip manajemen jaringan. Kemudian lakukan kontrol infeksi. Jika datang pasien luka lihat dulu mukanya, jika muka pasien murung berarti lukanya buruk. Sebaliknya jika pasien ceria berarti tidak terlalu berat. Karena ada hubungan antara muka dengan luka,” ucapnya.

Prinsip perawatan luka, kata Saldy Yusuf, ada tiga prinsip diantaranya adalah mengangkat jaringan mati, mencuci dan membalut. Saat ini luka diabetes tidak hanya di kaki tetapi juga di punggung, kepala dan tangan.

“Pencegahan yang harus dilakukan pertama adalah menjaga pola hidup sehat. Jika pasien sudah terdiagnosa diabetes maka dia harus lakukan kontrol gula darah. Jika tidak terkontrol dengan baik maka akan berujung pada komplikasi diabetes misalnya, kebutaan, gagal jantung, gagal ginjal, termasuk luka,” tutupnya.

Laporan: La Niati
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan