Stok Obat dan Multivitamin Bagi Pasien Covid-19 di Sultra Dipastikan Mencukupi Hingga Bulan Depan

  • Bagikan
Yori Bittikakka saat menunjukan obat dan multivitamin yang digunakan pasien positif Covid-19 (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)
Yori Bittikakka saat menunjukan obat dan multivitamin yang digunakan pasien positif Covid-19 (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Stok persediaan obat dan multivitamin bagi pasien positif Covid-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra) dipastikan masih mencukupi hingga bulan depan. Namun ketersediaan obat tersebut tergantung lonjakan pasien yang terpapar. 

Tim Pengelola Satgas Covid-19 Prov Sultra, Yori Bittikakka mengungkapkan persediaan obat dan multivitamin yang ada saat ini tergantung dari kondisi atau angka kasus yang tak bisa diprediksikan kedepannya. 

“Tergantung dari kasus yang terpapar, apabila lonjakan kedepannya itu lebih besar maka stok obat yang ada pasti lebih cepat habis. Kalau sudah begitu pasti kita akan meminta lagi obatnya,” jelasnya saat ditemui di gedung Satgas Covid-19 Sultra, Jumat (30/7/2021), kemarin. 

Lanjutnya, jika kedepannya kondisi atau angka kasus Covid-19 sudah melandai maka persediaan obat dan vitamin bisa bertahan hingga 2 sampai 3 bulan kedepan. 

“Kami tak dapat memastikan dengan ketersediaan yang ada itu bisa tercukupi atau tidak, namun kita tetap waspada dengan melakukan langkah antisipatif,” ujar Yori.

Yori menjelaskan, salah satu alasan kenapa obat cepat habis dikarenakan virus yang bermutasi dan pasien jumlahnya meningkat.

“Varian virus sekarang aneh-aneh, tidak sama dengan yang dulu, sekarang menjadi cepat bermutasi menyontek atau mencontohi strukturnya obat itu sendiri,” katanya. 

Menurutnya, juga persediaan obat dan vitamin yang ada itu tergantung dari permintaan atau usulan dari pihak Dinas Kesehatan, rumah sakit ataupun Satgas yang ada di kabupaten dan kota. 

Usulan tersebut harus ditujukkan kepada Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sultra Nur Endang Abbas. Kemudian di analisis jumlah kasus yang ada ditiap kabupaten dan kota yang mengusulkan. 

“Karena hal itu menjadi pertimbangan serta dihitung tiap dosisnya. Misalnya ada kabupaten atau kota meminta salah satu jenis obat sebanyak 500 namun jumlah kasusnya tak sebanyak itu maka artinya bisa saja dikurangi,” bebernya. 

Setelah hitung berapa kebutuhan tiap kabupaten lalu Satgas Covid-19 mengusulkan ke Dinkes Sultra. Kemudian Dinkes Sultra yang akan mengusulkan ke Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes). 

Sementara itu, hingga sampai saat ini permintaan obat dan vitamin terbanyak  dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Sulawesi Tenggara sebagai rumah sakit rujukan semua pasien kabupaten dan kota yang ada di Sultra. 

“Ya, karena RS Bahteramas merupakan prioritas dan menjadi rumah sakit rujukan utama bagi warga yang terpapar Covid-19 baik gejala sedang maupun berat,” terangnya. 

Yori mengimbau kepada pasien positif yang mempunyai riwayat penyakit seperti penyakit jantung dan gula serta darah tinggi agar lebih baik melakukan perawatan di rumah sakit.

“Supaya mereka terpantau. Karena mereka rentan disebabkan imunnya turun atau kekebalan tubuh yang rendah,” ungkapnya.

Berikut, jenis obat dan vitamin untuk pasien yang terpapar Covid-19 baik yang dirawat di rumah sakit ataupun yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah diantaranya yaitu, Bionicom zinc; Sivit zinc; Curcuma Plus; Azithromycin Dihydrate; Remdac Remdesivir; Favipiravir; Oseltamivir Phosphate; Methylprednisolone; Ambroxol HCI; dan Lansoprazole. (B)

Laporan: Al Iksan
Editor: Hasrul Tamrin


  • Bagikan