Strategi Pembangunan Berjaya, Kolaka Menuju Kota Madya

  • Bagikan
Kantor Bupati Kolaka. Di era kepemimpinan Ahmad Safei dan Muhammad Jayadi, strategi pembangunan yang diterapkan adalah Strategi Mekongga Sejahtera Bekerja dan Berkarya (SMS Berjaya). Foto: (dok/SULTRA

ADVERTORIAL

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Diusia Kabupaten Kolaka ke-56 tahun ini, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kini berada dipundak bupati dan wakil bupati Ahmad Safei–Muhammad Jayadin.Jelang tiga tahun menahkodai pemerintahan di Bumi Mekongga, pasangan yang ber-akronim SMS Berjaya ini, terus melakukan terobosan pembangunan di berbagai aspek.Meski telah banyak torehan prestasi yang diraih, kedua nahkoda Kolaka ini menyadari betul bahwa dalam proses mewujudkan mimpi besarnya tak luput dari terpaan berbagai problematika. Tapi, dengan tekad dan kegigihan yang kuat, problem yang dihadapi dapat menemukan solusi.Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap 235.655 jiwa rakyat Wonua Sorume jelang tiga tahun memimpin Kabupaten Kolaka, Ahmad Safei melalui Sidang Paripurna Istimewa HUT Kolaka yang ke–56, kembali memaparkan keberhasilan pembangunan yang telah dijalankan, termasuk problematika yang dihadapi.Mengusung icon program pembangunan yang dicanangkan dengan sebutan Strategi Mekongga Sejahtera, Bekerja dan Berkarya (SMS Berjaya), Ahmad Sefei membeberkan realisasi pembangunan yang dirincikan dalam sembilan program prioritas.Gambaran indikator makro pembangunan Kabupaten Kolaka hingga tahun 2015, PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp15,29 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan sebesar Rp13.58 triliun. PDRB Kolaka juga memberi konstribusi terhadap PDRB Sultra sebesar 18,90 persen yang merupakan share terbesar diantara 17 kabuaten/kota di Sultra.Adapun PDRB per kapita sebesar Rp68,45 juta atau tertinggi di Sultra, sedangkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7,10 persen berdasarkan PDRB Seri 2000 dan sebesar 0,48 persen berdasarkan PDRB Seri 2010.Begitu pula, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan capaian 70,20 yang ditandai dengan angka harapan hidup 69,80 tahun, angka melek huruf 93,46 persen, rata–rata lama sekolah 8,17 tahun dan daya beli Rp11.699.000 per orang tiap tahun. Trend IPM itu, menjadikan Kolaka rangking tiga di Sultra setelah Kota Kendari dan Baubau.Untuk realisasi program dan anggaran tahun 2015, Pemda Kolaka telah melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan berupa pangaspalan AC-BC sepanjang 27,7 kilometer, perkerasan jalan sepanjang 32 kilo meter, pembangunan jembatan permanen sebanyak 8 unit, pembuatan deker sebanyak 64 unit dan box culver 7 unit, pembangunan drainase sepanjang 3.737 meter dan pembuatan bronjong/ talud 5.930 meter.Dalam bidang ekonomi, Pemda Kolaka telah membangun Pasar Raya Mekongga, Pasar Tradisional 3 unit dan tempat pelelangan ikan 1 unit. Infrastruktur pendidikan dan kesehatan, meliputi pembangunan perpustakaan 21 unit, laboratorium 4 unit, , pembangunan Puskesmas 1 unit ruang bersalin 2 unit dan rehab perumahan paramedis 8 unit.Begitu pula di bidang Pertanian dalam arti luas, Pemda Kolaka telah membuat jalan usaha tani sepanjang 21,7 km, jalan produksi 8.300 meter, pengadaan hendtraktor 143 unit, percetakan sawah seluas 1.000 hektar, penyediaan bibit cengkeh sebanyak 150.000 pohon, bibit Pala 36.318 pohon, bibit Kakao sambung samping 35.000 pohon, pembangunan tambak baru 28,2 hektar, pelabuahn pendaratan ikan 3 paket, penyedian mesin Katinting 42 unit, penyedian pompa air tambak 7 unit dan cool box 48 buah serta pengadaan kapal 3 GT 4 unit.Tahun anggaran 2016, Pemda Kolaka dalam mengimplementasikan 9 program prioritas, ditetapkan porsi belanja publik 57,73 persen dan belanja aparatur 42,27 persen.Sedangkan perencanaan kegiatan, meliputi pembangunan sumber air baku dan jaringan distribusi PDAM Kolaka, serta penambahan 12.000 sambungan rumah.Pelebaran jalan negara ruas Jalan Pemuda–KM 12 sepanjang 9 kilometer dengan lebar 24 meter, dan penyelesaian jalur By Pass Kolaka–Dawidawi, pembangunan run way Bandara Sangia Nibandera 500 meter, pembangunan jembatan 7 unit dengan anggaran mencapai Rp9,57 miliar, pengaspalan jalan AC-BC sepanjang 70,84 kilometer dengan menelan dana Rp108,77 miliar, pembangunan drainase perkotaan sepanjang 1.172 meter.Ada pula perluasan lahan tanam kedelai 2.000 hektar, perluasan tanam cengkeh 1.000 hektar, penyediaan handtraktor sebanyak 100 unit, pembangunan sarana pendidikan dasar 9 tahun dengan anggaran Rp13,5 miliar, sarana pendidikan menengah dengan anggaran Rp9,56 miliar, pembangunan sarana olahraga Rp2,9 miliar, pembangunan sarana kesehatan Rp52,69 miliar, peningkatan sarana dan prasarana perdagangan Rp10,35 miliar, pembangunan budaya dan destinasi wisata sebesar Rp4,7 miliar.Begitu juga dengan bantuan Jompo dan janda-janda sebanyak 500 orang dengan besaran bantuan tunai Rp280 ribu per orang. Sedangkan peserta jaminan sosial kesehatan nasional mencapai 141.292 orang, dari 235.655 penduduk Kolaka atau 59,69 persen.Menurut Ahmad Safei, geliat pembangunan sektor infrastruktur dengan alokasi anggaran separuh dari postur APBD tahun 2016. Ia optimis cita–cita perubahan status Kabupaten Kolaka menuju Kota Madya akan tercapai dalam periode pemerintahannya bersama Muhammad Jayadin.“Insya Allah dengan besaran alokasi anggaran dibidang infrastruktur, akan mempermudah penataan wajah Kolaka menuju kota madya. Dan, diupayakan kajian akademis perubahan status kota akan dimulai tahun 2016 ini,” terang Ahmad Safei.Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan