Strategi PKS Menyempurnakan Kemenangan

  • Bagikan
Ketua DPW PKS Sultra, Sulkhani, saat memberikan arahan pada pengurus DPW dan DPD se-Sultra di acara Rakor Pemenangan di Kolaka, MInggu (29/4/2018). (Foto: Zulfikar/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Tujuh belas pengurus daerah (DPD) kabupaten dan kota ditambah pengurus wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Tenggara, berhimpun di Kolaka selama dua hari, Sabtu-Minggu (28-29/4/2018) melakukan rapat koordinasi. Kader-kader partai berbasis Islam itu membicarakan strategi pemenangan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Ketua panitia kegiatan bertajuk Rapat Koordinasi Pemenangan Dakwah itu, Sudirman, menyebutnya “Menyempurnakan Kemenangan” di Pemilihan Umum (Pemilu). Cukup beralasan, sebab saat Pilkada Serentak 2017, hampir seluruh kepala daerah terpilih di Sultra merupakan pemegang rekomendasi dukungan PKS. Bahkan di Kota Kendari, wakil walikotanya adalah kader tulen PKS. Kemudian Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, Kolaka Utara, dan Muna Barat, hanya di Bombana ayam jagonya kalah.

Di Pilkada 2018 ini, PKS mengusung kandidat sendiri di Kabupaten Kolaka dan Konawe, serta memberi dukungan di Pilkada Kota Baubau dan Pilgub Sultra. Targetnya, menang telak di Kolaka dan Konawe.

“Rapat koordinasi ini bukan hanya untuk pemenangan PKS 2019, tapi untuk memenangkan pasangan Berani sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kolaka,” ujar Cabup Kolaka, Asmani Arif, disambut sorak kader PKS saat didaulat memberi orasi politik pada pembukaan Rakor, Minggu (29/4/2018) di Hotel Sutan Raja Kolaka. Dia berharap PKS all out memenangkannya di pertarungan melawan incumbent, tanpa ada kader yang melenceng.

Pembukaan Rakor Pemenangan PKS Sultra oleh para petinggi DPP dan DPW Sultra bersama Plt Walikota Kendari dan Cabup Kolaka. (Foto: Zulfikar/SULTRAKINI.COM)

Lalu untuk Pileg 2019, PKS menetapkan target besar. Ketua DPW Sultra, Sulkhani mengungkapkan, pihaknya berburu satu kursi di senayan dari daerah pemilihan Sultra, dengan memasang nama mantan Calon Wakil Bupati Muna La Pili dan anggota DPRD Provinsi Sultra Yaudu Salam Ajo di daftar caleg DPR RI. Di DPRD Provinsi, PKS mengincar kursi wakil ketua. Sedangkan DPRD kabupaten, masing-masing minimal satu kursi tiap Dapil.

Khusus di Kota Kendari, PKS menargetkan delapan kursi dari lima Dapil. Sedangkan Kolaka diberi target delapan kursi dari empat Dapil. Cukup tinggi mimpinya, mengingat saat ini di DPRD Kota Kendari PKS hanya menempatkan empat wakilnya, dan di DPRD Kolaka hanya tiga legislator. Meskipun telah memiliki Plt Walikota Kendari, serta pernah mendudukan wakilnya di kursi Ketua DPRD Kolaka.

“Kita ingin naik skala jadi papan atas. Maka di Rakor ini kita merumuskan kebijakan 2019. Target punya kursi DPR RI, supaya kalau punya kepala daerah, kebijakannya akan diadvokasi di pusat. Dan di DPRD Provinsi kita targetkan kursi pimpinan,” jelas Sulkhani.

Saat ini, hanya di Kabupaten Wakatobi PKS tidak memiliki kursi di DPRD. Beberapa strategi teknis telah dicanangkan saat Rakor Pemenangan di Kolaka. Sayangnya, pengurus PKS tidak mau merinci strategi apa saja yang ingin digunakan. Yang pasti, kata Sulkhani, serangan darat dan udara telah dirumuskan. Dimulai dengan bedah Dapil di masing-masing daerah.

Sekretaris Badan Pembinaan Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS, Sri Kusnaeni berpesan, penguatan pemenangan dimulai dari ketahanan keluarga pada masing-masing kader. Kaum perempuan PKS didorong untuk saling bermitra dengan laki-laki di keluarga.

“Perempuan harus punya motivasi yang lurus, yang punya potensi diberi ruang seluas-luasnya. Tapi ingatlah, perempuan tidak mampu berdiri sendiri. Ketahanan keluarga tidak bisa ditinggalkan. Majunya bangsa berawal dari berkualitas dan kokohnya keluarga,” ujar Sri Kusnaeni kepada para kader PKS saat membuka acara Rakor.

Laporan: Zulfikar
Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan