Sukses Praktek Pertanian, Siswa SMK 9 Konsel Diminta Tak Jadi PNS

  • Bagikan
Tenaga ahli dari perusahaan Cap Panah Merah saat mempresentasekan hasil dari varietas beberapa tanaman pangan dan holtikultura dari praktek kerja industri siswa SMK 9 Konsel dihadapan Ketua DPRD dan m

SULTRAKINI.COM : KENDARI – Bercocok tanam dan membudidayakan tanaman pertanian tidak hanya dapat dilakukan oleh petani saja, hal tersebut dibuktikan oleh siswa-siswi SMK 9 Konawe Selatan jurusan Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Praktek Kerja Industri (Prakerin), Kamis (31/3/2016) lalu di Kecamatan Mowila.

 

Dalam Prakerin yang dimulai sejak Desember 2015 hingga Maret 2016. Para siswa menglola lahan seluas sekitar 60 are yang disediakan pihak sekolah, untuk membudidayakan 16 jenis tanaman pangan dan holtikultura dengan 39 varietas berbeda. Kegiatan prakerin ini juga menggandeng pemerintah kabupaten serta perusahaan benih terbesar di Sulawesi Tenggara, PT. East-West Seed Indonesia Cap Panah Merah.

 

Untuk membantu Prakerin ini, Pemda Konawe menggelontorkan dana sekitar sekitar Rp35 juta. Dalam pelaksanaanya, Siswa Prakerin dibantu oleh tenaga ahli dari perusahaan Cap Panah Merah. Karena, Selain sebagai wahana belajar, sasaran prakerin ini juga merupakan aplikasi dari penerapan teknologi pertanian yang tengah dikembangkan oleh pihak perusahaan.

 

\”Kami belum fokus ke produksi, tapi penerapan teknologinya dulu, kami sangat terbantu dengan tenaga ahli dari perusahaan Panah Merah, saya harap kerjasama kedepan akan berkelanjutan dan dari Pemkab Konsel bisa ditindak lanjuti,\” ungkap Kepala Sekolah SMK 9 Konsel, Abdul Kadir kepada SULTRAKINI.COM.

 

Ketua DPRD Kabupaten Konawe Selatan, Ilham Kalenggo yang juga hadir untuk melihat hasil Praktek budidaya komoditas pertanian tersebut, memberikan apresiasinya dan menyambut positif pada kreativitas siswa SMK 9 dalam mengembangkan teknologi pada lahan pertanian mereka.

 

Nantinya kata Dia, di SMK 9 bisa dilihat oleh kelompok masyarakat dan dapat dijadikan contoh. Menurutnya, Hal tersebut juga sejalan dengan visi-misi Bupati Konsel yang baru, yakni Desa Maju Konsel Hebat. Dengan adanya teknologi baru dalam pertanian, maka para petani dapat mandiri secara ekonomi.

 

\”Bidang pertanian menjadi fokus utama, bayangkan saja dari hanya menanam merica bisa panen sampai 400-an juta rupiah setahunnya, kalau harap dari PNS saja belum tentu bisa begini, kita rubah mindset, orang tua jangan mau anaknya jadi PNS terus, jadi petani saja,\” ujarnya.

 

Hingga saat ini perusahaan Cap Panah Merah telah membina sekitar enam ribu petani se Sulawesi Tenggara yang tersebar di Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Kolaka Utara, Bombana hingga Kabupaten Muna.

 

Dengan mengusung motto Sahabat Petani Yang Paling Baik, para tenaga ahli dari perusahaan selalu membantu petani dalam meningkatkan produktivitas tanamannya dengan menerapkan teknologi yang mampu meningkatkan hasil pertanian.

 

Untuk Prakerin ini, tenaga ahli dari Panah Merah membantu para siswa mulai dari penanaman, pemeliharaan, hingga perawatan sampai tanaman tersebut dapat dipanen.

 

\”Perusahaan terus berinovasi dalam menciptakan benih-benih unggul, kita terus kembangkan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian bagi para petani,\” ungkap Marketing Representative Cap Panah Merah wilayah Sultra, Muchtar.

 

Dalam kesempatan tersebut, Muhtar sempat memperlihatkan beberapa varietas tanaman labu saat prakerin kepada masyarakat Mowila yang sempat hadir.

 

Editor : Taufik Qurahman 

  • Bagikan