SULTRAKINI.COM: KENDARI – Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengungkapkan bahwa pada setiap kesempatan kerja yang terbuka pihaknya akan memprioritaskan dan merekomendasikan alumni dari Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari.
Hal itu disampaikannya usai membuka kegiatan pelatihan berbasis kompetensi institusional non boarding tahap IX di Aula Kantor BLK Kendari sekaligus sebagai tahap akhir pelatihan tahun ini, Senin (20/9/2021).
“Kita rekomendasikan nanti untuk setiap kesempatan kerja yang ada alumni dari BLK ini akan menjadi rekomendasi kita,” tutur Sulkarnain.
Hal tersebut kata dia, dikarenakan alumni dari BLK Kendari telah terlatih dan memiliki kompetensi lebih disetiap bidangnya dibanding dengan masyarakat lainnya. Kemudian saat ini juga Pemkot sedang membuka ruang seluas-luasnya bagi investor yang ingin masuk di Sultra.
“Dengan syarat mereka (investor) wajib untuk kemudian memprioritaskan tenaga kerja yang berdomisili di Sultra dan Kota Kendari pada khususnya,” ujar wali kota.
Lanjut Sulkarnain, atas ketentuan tersebut berbagai pihak sudah berkomitmen, salah satunya adalah Kendari Park yang berkomitmen untuk menyerap tenaga kerja yang disiapkan Pemkot Kendari nantinya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu, mengharapkan kepada setiap peserta pelatihan agar betul-betul dapat mencapai apa yang menjadi tujuan dan keinginan nya, bisa menolong dirinya, dapat di terima di pasar kerja di dunia industri atau berwirausaha secara mandiri.
“Sehingga apa yang menjadi tujuan dan keinginan dapat dicapai,” ungkapnya.
Di pelatihan terakhir ini, BLK Kendari membuka empat Paket pelatihan dengan jumlah keseluruhan 64 orang dan tiap paket berjumlah 16 orang, terdiri dari tata kecantikan rambut II, service sepeda motor injeksi, pemprograman web II dan PLC.
Polondu membeberkan dari sembilan paket pelatihan yang digelar BLK Kendari tahun ini menargetkan kurang lebih 2 ribu peserta. Namun dikarenakan 2 bulan tidak ada pelatihan akibat PPKM maka yang dicapai cuma sekitar seribu peserta saja.
“Sebetulnya target dari awal itu lebih dua ribu peserta tahun ini untuk keseluruhan, tapi karena adanya recovusing anggaran dan sekaligus juga kala itu tidak bisa kita capai karena kurang lebih 2 bulan tidak ada kegiatan sama sekali, pelatihan kita off kan selama masa PPKM sehingga hanya lebih seribu,” paparnya.
Namun kata dia jika ditotal dengan seluruh BLK binaan di Kolaka, Kolaka Utara (Kolut), Konawe Selatan (Konsel) dan Buton totalnya diatas 2 ribu peserta. Kata dia, secara rinci belum diterima laporannya, tapi dipastikan di angka tersebut.
“Total diatas 2 ribu orang. Belum yang di kerja samakan, serta pondok pesantren sebagai BLK komunitas,” tandasnya. (B)
Laporan: Al Iksan
Editor: Hasrul Tamrin
