Sultra Siaga, Hercules dan Kapal Perang Angkut TNI Tiba di Buton

  • Bagikan
Kapal TNI AL saat tiba di Pelabuhan Murhum Baubau membawa personil TNI yang akan diterjunkan ke lokasi bentrok antar warga di Siontapina Buton, Jumat malam. Foto: Ist.
Kapal TNI AL saat tiba di Pelabuhan Murhum Baubau membawa personil TNI yang akan diterjunkan ke lokasi bentrok antar warga di Siontapina Buton, Jumat malam. Foto: Ist.

SULTRAKINI.COM: Sulawesi Tenggara siaga satu. Bala bantuan pasukan TNI dari luar Sultra didatangkan untuk mengamankan pertikaian warga Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton.

Jumat (7 Juni 2019) sore sebuah pesawat Herkules mendarat di Bandar Udara Betoambari Baubau. Malamnya kapal perang KRI Terapung 648 dan KAL Mamuju WD 21 juga merapat di Pelabuhan Murhum Baubau.

Sumber SultraKini.com menyebutkan, pesawat Hercules CN-295/A-2904 milik TNI AU tiba di Bandara Betoambari pada Jumat pukul 15.12 Wita membawa 51 personil Yonif 700/WYC dipimpin oleh Lettu Inf Bagus Ari Damara selaku Danton 1 Kipan C Yonif Raider 700/WYC.

Pesawat Hercules dipiloti Mayor Pnb Ari berangkat dari Lanud Hasanuddin Makassar membawa perlengkapan senjata berikut amunisinya. Empat unit motor trail dan delapan buah helm baja ikut diangkut untuk disiagakan di lokasi bentrok.

Dari Bandara Betoambari, pada pukul 16.15 Wita, personil Yonif 700 /WYC tersebut berangkat menuju Siontapina dengan menggunakan dua unit kendaraan Satpol PP Kota Baubau, satu unit Truk kompi Yonif 725 Woroage, dan satu unit mobil kijang Pol PP Kota Baubau.

Sedangkan malam harinya sebanyak 50 personil pasukan raider 700/WYC kembali didatangkan melalui kapal perang KRI Terapung 648 dan KAL Mamuju WD 21.

Selain itu, sebanyak satu satuan setingkat kompi (SSK) atau 300 personel brigadir mobil (Brimob) Polda Sultra, terdiri dari 2 satuan setingkat peleton (SST) Brimob Batauga dan 1 SST Brimobda Kendari, delapan personel Resmob Polda Sultra, satu regu personel rayonisasi Polres Baubau, 18 personel Samapta, delapan personel gabungan Reskrim Intel Baubau, dan sepuluh personel Direktorat Polair juga diterjunkan ke lokasi bentrok.

Kepala Kepolisian Daerah Sultra Brigjen Pol Iriyanto dan Komandan Korem 143 Haluoleo Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto masih berjaga di lokasi bentrok, sejak Kamis (6 Juni 2019) siang atau sehari setelah meletusnya kerusuhan.

“Kapolda dan Dandrem sudah berada di lapangan untuk memantau terus situasi dan kondisi,” jelas Gubernur Sultra Ali Mazi seperti dikutip SultraKini.com pada berita sebelumnya.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart menjelaskan, penyidik kepolisian masih terus bekerja untuk mengumpulkan alat bukti guna mengungkap pelaku, termasuk provokator terjadinya kerusuhan dan penganiayaan yang menyebabkan terbakarnya puluhan rumah dan korban meninggal akibat bentrok yang terjadi pada hari raya Idul Fitri, 5 Juni 2019.

“Polisi bekerja mengumpulkan bukti, termasuk mengorek informasi dari saksi,” kata Goldenhart.

Seperti diberitakan, warga dua desa di Kecamatan Siontapina pada malam takbiran bersitegang akibat 20-an sepeda motor berknalpot bising dari Desa Sampuabalo melintasi desa tetangga Gunung Jaya. Tidak terima ditegur, pengendara motor kemudian mengamuk sehingga terjadi bentrokan kecil-kecilan.

Namun esoknya, usai sembahyang Idul Fitri, sejumlah massa mendatangi Desa Gunung Jaya dengan membawa bom molotov yang dilemparkan ke rumah-rumah warga. Belakangan diketahui jumlah rumah terbakar sebanyak 87 unit, dua orang meninggal dan delapan lainnya luka-luka akibat terkena anak panah dan parang.

Sebuah media di Buton melaporkan korban meninggal tersebut berinisial LJ (60) warga Buton Selatan dan LG (50) warga Sorawolio Kota Baubau. Keduanya meninggal karena ditebas senjata tajam.

Sebanyak  871 warga Desa Gunung Jaya telah mengungsi di 11 tempat. Mereka kini dijaga ketat oleh personil gabungan TNI-Polri.

Pasca bentrok tersebut Sultra dinyatakan siaga satu. Seluruh personel kepolisian baik dari Polda, Polres, Polsek dan Pospol yang ada di Sultra ikut disiagakan.

Penetapan status siaga I untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat dan juga mengantisipasi terjadinya konflik sosial yang dikhawatirkan akan timbul.

“Terhitung sejak hari ini (Kamis-Red) dinyatakan siaga I. Ini atas perintah Bapak Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sultra Kombes Pol Yosranto Yudha Hermawan,” jelas Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart.

Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto menyatakan pada hari ketiga pasca bentrok situasi lebih membaik dari hari sebelumnya. “Situasi lebih bagus lagi,” kata Iriyanto kepada jurnalis saat ditemui di Desa Kuraa, Kecamatan Siotapina, Jumat.

Laporan: Shen Keanu

  • Bagikan