Survei BPS: Dimasa PPKM Diatas 50 Persen Masyarakat Patuh Prokes

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti (Foto: Screenshot video rilis BPS)
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti (Foto: Screenshot video rilis BPS)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti, menyampaikan hasil survei secara online yang di lakukan BPS pada periode tanggal 13 sampai 20 Juli 2021, perilaku masyarakat pada masa pandemi Covid-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra) di masa PPKM Mikro sangat peduli penerapan protokol kesehatan (Prokes).

Adapun metode yang digunakan dalam survei ini yakni non-probability sampling yang disebarkan secara berantai (snowbal) dan jumlah responden mengikuti survei tersebut sebanyak 2.238 orang didominasi responden laki-laki 50,89 persen dan perempuan 59,11 persen.

“Jadi informasi yang kami sampaikan ini merupakan gambaran individu yang secara sukarela berpartisipasi dalam survei dan tidak mewakili kondisi seluruh masyarakat suatu daerah atau seluruh Provinsi Sultra, ini keterbatasan survei kami,” kata Agnes, Kamis (5/8/2021) kemarin.

Berdasarkan hasil survei tingkat kepatuhan responden terhadap protokol kesehatan selama seminggu terakhir menurut kelompok umur secara umum masyarakat di Sultra tingkat kepatuhan sudah cukup baik.

Dari tingkat kepatuhan prokes itu ada empat perilaku responden yang diamati yaitu perilaku memakai satu masker, perilaku memakai dua masker, perilaku mencuci tangan, perilaku mencuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer dan bagaimana cara menghindari kerumunan.

“Secara umum di Sultra kepatuhannya cukup baik dari yang menggunakan satu masker sudah sebanyak 79,1 persen dan sisanya belum mematuhi penggunaan satu masker atau masih abai, sedangkan penggunaan douber masker karena ini himbauan pemerintah dengan adanya varian baru tergambar tingkat kepatuhan responden relatif redah yaitu hanya 33,4 persen,” jelas Agnes.

Terkait dengan cuci tangan sebanyak 61,2 persen responden sudah mematuhi perilaku mencuci tangan dan untuk menghindari kerumunan 66,9 persen responden sudah menerapkannya selama pandemi.  

Kepatuhan terhadap protokol kesehatan usia Dewasa lebih baik dibandingkan usia Remaja dan Lansia seperti belum patuhnya usia Remaja pada penerapan 2 masker (74,4 persen) dan belum patuhnya Lansia pada penerapan mencuci tangan dengan sabun/sanitizer (65,2 persen)

Kemudian, dilihat dari penilaian responden terhadap tingkat kepatuhan masyarakat di sekitar lingkungannya yaitu responden menilai masyarakat yang menggunakan satu masker 45,3 persen, penggunaan dua masker 17,4 persen, mencuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer 41,6 persen dan bagaimana cara menghindari kerumunan 32,4 persen.

“Sehingga dapat disimpulkan responden menilai tingkat kepatuhan masyarakat di lingkungan sekitarnya yang belum menerapkan penggunaan 2 masker 82,3 persen, mencuci tangan dengan sabun/sanitizer 58,4 persen, dan menghindari kerumunan 67,6 persen,” paparnya.

Disisi lain, servei BPS Sultra juga menerima beberapa alasan responden yang belum melakukan vaksinasi, karena responden survei BPS masih ada sebagian masyarakat yang belum melakukan vaksinasi.

“Jadi masyarakat yang belum vaksin ini karena khawatir dengan efek samping atau tidak percaya efektivitas vaksin yaitu sebanyak 26,3 persen dari responden yang belum melakukan vaksinasi,” katanya.

Berikut alasan masyarakat belum divaksin pertama, sudah terjadwal tetapi belum waktunya (17,2 persen); masih mencari lokasi yang menyediakan kuota vaksinasi (21,7 persen); tidak mau/khawatir efek samping (22,0 persen); tidak mau karena tidak percaya efektivitas vaksin (4,3 persen) dan lainnya (belum bisa karena faktor kesehatan, ibu hamil, sarana & akses jalan sulit, dll) sebanyak 34,9 persen. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan