SULTRAKINI.COM: KENDARI-Lingkaran Survei Sulawesi (LSS) kembali merilis hasil survei terkait Pilkada Kabupaten Buton Utara 2024, yang memberikan gambaran tentang popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas para calon bupati dan wakil bupati.
Survei ini dilakukan pada periode 9 hingga 15 November 2024 dan melibatkan 400 responden yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) KPU Kabupaten Buton Utara.
Dari sisi popularitas, calon bupati Abu Hasan mencatatkan angka tertinggi dengan 99,00 persen, disusul oleh Muh Rukman Basri Zakariah yang meraih 98,75 persen, Afirudin Mathara dengan 98,50 persen, dan Abdul Salam Sahadia yang mendapat 98,25 persen. Hasil ini menunjukkan tingkat pengenalan yang sangat tinggi terhadap para calon bupati di kalangan masyarakat Buton Utara.
Sementara itu, untuk calon wakil bupati, Muh Rukman Basri Zakariah meraih angka akseptabilitas tertinggi, yaitu 82,50 persen, diikuti oleh Afirudin Mathara dengan 81,35 persen, Abdul Salam Sahadia dengan 77,50 persen, dan Abu Hasan dengan 76,25 persen. Hal ini menunjukkan bahwa para calon wakil bupati juga cukup dikenal dan diterima oleh masyarakat. Muh Rukman Basri Zakariah dan Afirudin Mathara menunjukkan tingkat akseptabilitas yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.
Dalam hal elektabilitas, survei LSS mencatat pasangan calon dengan elektabilitas tertinggi adalah Afirudin Mathara-Rahman (AMAN) dengan 31,25 persen, diikuti oleh pasangan Muh Rukman Basri Zakariah-Harwis Hari (MANIS)dengan 38,50 persen. Pasangan Salam Sahadia-Ahmad Afif Darfin (SAFF) mencatatkan elektabilitas 16,25 persen, sementara pasangan Abu Hasan Fahrul Muhammad (AHF) hanya meraih 8,25 persen. Namun, yang menarik adalah adanya 5,75 persen responden yang masih belum menentukan pilihan mereka, menunjukkan bahwa dinamika pemilih menjelang Pilkada 2024 masih cukup cair dan dapat berubah dalam waktu dekat.
Ia juga menuturkan berubahnya arah pilihan pada gari pencoblosan bisa di pengaruhi banyak hal, baik itu melaui pendekatan politik maupun treatment tertentu.
“Berubahnya arah dukungan bisa di pengaruhi dari ttreatment para paslon, tidak terkecuali dengan money poltik (politik uang) atau hal hal lain yang serupa,” bebernya.
Survei ini dilakukan untuk memahami kondisi politik, kinerja pemerintahan, dan preferensi politik masyarakat Buton Utara. Dengan hasil tersebut dapat melihat arah preferensi politik masyarakat dan potensi persaingan antar calon
Survei yang menggunakan metode multistage random sampling dan mencakup seluruh masyarakat Kabupaten Buton Utara yang terdaftar dalam DPS KPU 2024, dengan margin of error sekitar ±3 persen dan tingkat kepercayaan 97 persen. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner yang diawasi ketat untuk memastikan keakuratan.
“Sebanyak 25 persen dari total sampel kembali diwawancarai secara acak oleh tim spot checker untuk memastikan keakuratan data,” tambah Muhammad Ishak, dosen sekaligus peneliti LSS.
Ishak menjelaskan bahwa salah satu isu utama yang muncul dalam survei ini adalah masalah ekonomi, khususnya terkait dengan penciptaan lapangan kerja.
“Masyarakat Buton Utara berharap calon kepala daerah dapat memberikan solusi nyata terkait pengangguran dan peningkatan ekonomi daerah,” ungkapnya.
Selain itu, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama bagi pemilih. Meskipun demikian, tingkat kepercayaan terhadap pemerintahan daerah saat ini cukup baik, dengan masyarakat menilai bahwa keberhasilan pembangunan infrastruktur menjadi kunci utama dalam meningkatkan kesejahteraan.
Meski demikian, tingkat kepercayaan terhadap pemerintahan daerah saat ini cukup baik, dengan masyarakat menilai bahwa keberhasilan pembangunan infrastruktur menjadi kunci utama dalam meningkatkan kesejahteraan.
Ishak menambahkan bahwa para calon kepala daerah yang dapat menunjukkan komitmen untuk mengatasi masalah ekonomi dan pembangunan infrastruktur kemungkinan besar akan mendapatkan dukungan lebih besar dari pemilih.
“Pemilih akan sangat mempertimbangkan rekam jejak para calon, terutama dalam menangani isu-isu ekonomi dan pembangunan infrastruktur. Perkembangan selanjutnya akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana para calon kepala daerah mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan memanfaatkan peluang yang ada,” kata Ishak.
Secara keseluruhan, survei ini memberikan gambaran bahwa Pilkada Kabupaten Buton Utara masih sangat terbuka dan dapat berubah dalam waktu dekat, mengingat adanya segmen pemilih yang belum menentukan pilihan. Ishakmengingatkan bahwa perkembangan kampanye selanjutnya akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan para calon dalam mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan memanfaatkan peluang yang ada, terutama dalam menghadapi isu-isu ekonomi dan infrastruktur yang menjadi perhatian utama masyarakat.
Pilkada 2024 akan menjadi ajang penting bagi calon-calon bupati dan wakil bupati di Buton Utara untuk memperlihatkan kapasitas mereka dalam memimpin daerah yang penuh dengan tantangan pembangunan. Seiring berjalannya waktu, dinamika politik yang terus berubah akan memengaruhi keputusan akhir pemilih di daerah ini.
Laporan: Riswan