SULTRAKINI.COM: KENDARI – Yayasan Tadika Puri Kendari menggelar pengukuhan wisuda ke-2 secara tatap muka di salah satu hotel di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (5 Januari 2022). Acara ini berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sebanyak 65 orang mengikuti pengukuhan wisuda dari Tadika Puri Kendari. Para wisudawan dan wisudawati tersebut merupakan wisuda kedua sejak hadirnya yayasan ini di Kota Kendari pada 2013.
Turut hadir pula Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kendari Makmur, Kadiv SDM DIK Informal wilayah Timur Yayasan Tadika Puri Kendari Amirullah Sikki sekaligus memimpin sidang, Kepala Humas Bandara Haluoleo Nurlansyah, para orang tua wisudawan, serta tamu undangan lainnya.
Dikatakan Amirullah Sikki, para wisudawan telah melaksanakan pendidikan sekitar 7-8 bulan hingga akhirnya diwisuda secara resmi. Pendidikan ditempuh wisudawan dalam Program Staf Bandara ini diharapkan menjadi modal untuk menempuh dunia kerja sehingga semakin andal dan profesional di bidangnya.
Sejauh ini pihak Tadika Puri Kendari telah banyak mengeluarkan terobosan, salah satunya menjalin kemitraan sebagai jembatan peserta didik di bidang manajemen dalam hal sumber daya manusia bersama stakeholders, termasuk pemerintah daerah.
“Jangan pernah berhenti mengasah diri di dunia nyata,” ujarnya.
Hal demikian juga disampaikan Kepala Dikmudora Kendari, Makmur bahwa peserta didik diharapkan tidak berpuas diri dengan pendidikan dan pelatihan dari pihak yayasan dengan tagline “Training Singkat Cerdas Raih Kerja” itu, melainkan terus mengembangkan diri menjadi tenaga profesional yang dibutuhkan Indonesia, khususnya daerah. Juga bersama-sama membangun daerah di bidang layanan penerbangan.
“Teruslah berkarya, teruslah berkembang sehingga nantinya kita bisa jadikan Kota Kendari sebagai kota layanan jasa di bidang airlines,” ucapnya.
Untuk diketahui, Tandika Puri didirikan pada 1977 dan memiliki 32 cabang formal dan informal di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Kendari.
Setidaknya sudah ada sekitar 700 orang yang diwisudahkan di yayasan tersebut.
Laporan: Sarini Ido
