DMI Gencarkan Germas Hidup Sehat Berbasis Masjid

  • Bagikan
Pengurus DMI Muna berfoto bersama usai sosialisasi Germas Hidup Sehat di Kabupaten Muna, Minggu (16/10/2016). Foto: dok/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: MUNA – Memunculkan kesadaran masyarakat berperilaku hidup sehat bukan hanya tanggung jawab petugas kesehatan. Dewan Masjid Indonesia (DMI) rupanya ikut gencar melakukan sosialisasi dan penerapan gerakan masyarakat (Germas) hidup sehat.

Program penguatan peran srategis masjid dalam penerapan Germas dan Program Hidup Sehat ini, dilakukan  berbasis masjid dan rumah tangga. Melalui promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang dirancang sesuai visi dan misi DMI dan Kementerian Kesehatan RI.

Gerakan ini diprakarsai oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum DMI bersama Bappenas dan Kemenkes.

“Melalui program ini, diharapkan misi Dewan Masjid Indonesia yang salah satunya adalah menjadikan masjid  sebagai pusat pengembangan atau pemberdayaan masyarakat (community center) di bidang kesehatan, dapat mensosialisasikan dan memunculkan kesadaran masyarakat komunitas masjid untuk melaksanakan Germas Hidup Sehat dan Program Hidup Sehat 2016,” jelas Wakil Ketua DMI Muna, Munir Aswandi, kepada SULTRAKINI.COM, Selasa (18/10/2016).

Peran serta DMI dalam program promotif dan preventif Germas Hidup Sehat dan Program Hidup Sehat Berbasis Masjid ini, dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Jawa Timur. Tujuannya, pertama menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan.

Kedua, menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk. Ketiga, menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan, dengan Prinsip Germas 2016 yaitu kerjasama multisektor antara DMI dan Kemeterian Kesehatan RI yang memfokuskan pada keseimbangan masyarakat, keluarga dan individu, serta pemberdayaan masyarakat.

Keempat, penguatan sistem kesehatan, pendekatan siklus hidup, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan berfokus pada pemerataan.

Germas sendiri memiliki tiga fokus kegiatan, yaitu melakukan aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur yang tepat, dan pemeriksaan kesehatan secara dini di lingkungan masjid dan rumah tangga jamaah masjid.

Masalah hidup sehat berbasis Masjid berkaitan erat dengan kebiasaan mengonsumsi sayur dan buah masyarakat di lingkungan masjid. Namun, hasil Riset Kesehatan Dasar Kesehatan (Riskesdas) pada 2013 justru menunjukkan 93,5 persen penduduk di atas usia 10 tahun kurang mengonsumsi sayur dan buah, dengan demikian hanya sekitar 7 persen yang telah memahami pentingnya kandungan gizi pada sayur dan buah.

Ironis lagi, kondisi tersebut diperparah dengan 36,3 persene penduduk usia di atas 15 tahun yang merokok, bahkan 1,9 persen diantaranya perempuan.

“Harapan DMI lewat Germas terjadi edukasi masyarakat masjid, mulai tingkat keluarga agar timbul kesadaran hidup sehat. Terlebih, dengan mensukseskan Germas 2016 ini, diharapkan jumlah kasus penyakit di lingkungan masyarakat jamaah masjid akan berkurang dan kesehatan akan lebih terjaga. Masjid dapat menjadi penggerak dan agen perubah (agent of change) di tengah-tengah masyarakat dalam menerapkan Germas dan Program pola hidup sehat 2016 di masjid maupun di rumah tangga jamaah masjid,” urai Koordinator Program Germas Hidup Sehat DMI Muna, Ali Samdin.

Sosialisasi program di Kabupaten Muna, dilaksanakan DMI Muna pada Minggu (16/10/2016), dengan narasumber H. Djaidin Kamil S.Pd.I sebagai Ketua DMI Kabupaten Muna, bersama Munir Aswandi S.Si sekretaris, dan Asmalia S.Kep.Ners., M.Kes yang merupakan pengurus DMI Muna bidang kesehatan. 

Gugus Suryaman

  • Bagikan