Kerja Bersama Tukang di TMMD Busel, TNI Tetap “Bijaksana”

  • Bagikan
Pembuatan deker personil TNI bekerjasama dengan kepala tukang di Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga, Busel (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Pembuatan deker personil TNI bekerjasama dengan kepala tukang di Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga, Busel (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON SELATAN – Program Tentara Manunggal Membangun Desa ke – 106 Kodim 1413/BUTON Tahun 2019 yang diselenggarakan di Kabupaten Buton Selatan selama 30 hari sejak 2 Oktober hingga 31 Oktober 2019, dengan berbagai program kerja yakni kegiatan fisik dan kegiatan non fisik hampir dirampungkan 100 persen dilaksanakan oleh prajurut TNI.

Pada kegiatan pembangunan fasilitas daerah itu, personil tentara bekerjasama dengan warga kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan. Bahu membahu dan kerjasama antara personil TNI bersama masyarakat setempat kian terjalin dengan baik, demi suksesnya TMMD.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Kodim 1413/BUTON, Letnal Kolonel Inf Arif Kurniawan melalui Koordinator TMMD ke 106 Buton Selatan, Peltu Anwar mengatakan meskipun pada pembangunan TNI menyatu dengan masyarakat, personil TMMD tetap menjaga wibawa sebagai seorang prajurit tentara.

Anwar mengakui sebagai seorang prajurit anggotanya tidak memiliki cukup keahlian dalam hal pertukangan, sehingga dalam pengerjaan pembangunan di Kelurahan Masiri dan Kelurahan Majapahit Kecamatan Batauga terkadang perlu diberikan arahan oleh yang lebih ahli, misalnya pada pembuatan deker pada sasaran pembangunan III pembukan dan pengerasan jalan, kepala tukang yang memberikan arahan pengerjaan deker.

“Saya sudah sampaikan kepada Danru (Komandan Regu) untuk tetap mengikuti arahan dari kepala tukang, tapi sekali lagi saya tegaskan jangan kepala tukang yang langsung memberi perintah ke tentara, kepala tukang menjelaskan apa yang harus dikerjakan kepada danru, nanti Danru yang arahkan anggotanya,” kata Anwar

“Tentara untuk melakukan pembangunan tenaga memang ada, hanya saja
tidak semua siswa (personil TMMD) juga paham tentang penukangan,” tambahnya lagi.

Diapun menjelaskan pembuatan deker dilakukan karena pada pembukaan jalan baru atau pelebaran jalan memiliki ukuran lebih besar dengan deker yang sudah ada sebelumnya, sehingga deker perlu diperlebar mengikuti ukuran jalan baru.

“Dengan begitu aliran air pada deker nantinya akan mengalir pada aliran sungai disamping deker sehingga pada saat musim penghujan aliran air tidak terputus,” ucapnya. (Adv)

 

Laporan: Aisyah Welina

Editor : Hasrul Tamrin

  • Bagikan