Memetik Hikmah Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

  • Bagikan
Ustad Das'ad Latif. (Foto: Ardian Saban/SULTRAKINI.COM)
Ustad Das'ad Latif. (Foto: Ardian Saban/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON UTARA – Isra Miraj terjadi pada tanggal 27 Rajab, kalender Hijriah, tepatnya pada Rabu (3/4). Setiap tahunnya, umat Islam memperingati hari yang penuh hikmah ini. Sebab, Nabi Muhammad SAW mengalami banyak peristiwa dalam perjalanan spiritualnya itu dan bisa dijadikan pembelajaran khususnya bagi umat Islam.

Ustad Das’ad Latif bercerita, Muhammad SAW melakukan perjalanan yang luar biasa di malam hari dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Selama perjalannya menembus tujuh lapisan langit dan berjumlah dengan nabi terdahulu, sejumlah peristiwa dijumpai Muhammad SAW yang tidak lain adalah tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Salah satu peristiwa dilihat Nabi Muhammad SAW, yakni sekelompok orang memanen tanaman, padahal tanaman tersebut baru ditanam, Nabi Muhammad SAW merasa heran melihat pemandangan itu.

“Kemudian bertanya kepada Malaikat Jibril, Jibril itu apa? (tanya Rasullullah). Itulah orang yang selalu berjihad fisabilillah dengan harta, berinfaq dan bersedekah. Orang yang bersedekah ibarat orang baru panen lalu tumbuh lagi tanamannya pada saat itu juga, sehingga tak putus-putus amalannya, biarpun sudah meninggal,” Ustad Das’ad Latif dalam ceramahnya di Kabupaten Buton Utara, Selasa (2/4/2019).

Isra miraj di Kabupaten Buton Utara. (Foto: Ardian Saban/SULTRAKINI.COM)
Isra miraj di Kabupaten Buton Utara. (Foto: Ardian Saban/SULTRAKINI.COM)

Peristiwa disaksikan Muhammad SAW tersebut adalah pelajaran kepada umat Islam untuk selalu bersedekah di jalan Allah SWT.

Acara ini juga dihadiri Kapolres Muna, AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga. Kata dia, isra miraj menjadi momen silaturahmi pihaknya dengan Pemda Butur sebagaimana tanggung jawab wilayah hukumnya selain Muna Barat dan Muna, selain bagian dari meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sekaligus menciptakan suasana aman kondusif jelang pemilu 2019.

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Kami juga memiliki tugas pokok melayani, melindungi, mengayomi, dan melakukan penegakan hukum khusus di dalam pesta demokrasi. Marilah kita mengawal sama-sama pesta demokrasi ini,” ucapnya.

Bupati Butur, Abu Hasan juga berharap, pemilu mendapatkan pengamanan dari aparat kepolisian agar tidak terjadi konflik vertikal maupun horizontal.

“Kita berharap, Buton Utara tetap sejuk dan damai (jelang pemilu). Kabupaten Buton Utara memiliki visi mewujudkan Butur yang berbudaya dan religius,” ujarnya.

Laporan: Ardian Saban
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan