Tokoh Adat Wakatobi Tolak Lokasi BOP di Hutan Fatu Posunsu

  • Bagikan
Sejumlah perangkat sarah Mandati memasang plang penolakan lokasi BOP di Hutan Fatu Posunsu. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM).
Sejumlah perangkat sarah Mandati memasang plang penolakan lokasi BOP di Hutan Fatu Posunsu. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Lembaga Adat Kadie Mandati memasang plang penolakan di lokasi Badan Otomatis Pariwisata (BOP) Wakatobi di Hutan Fatu Posunsu, Desa Matahora, Kecamatan Wangi-wangi selatan (Wangsul), Kabupaten Wakatobi pada Rabu (9/1/2019).

Pemasangan plang penolakan tersebut dilakukan oleh sejumlah perangkat Sarah (adat) Mandati, sekitar pukul 9.30 Wita.

Ketua Lembaga Adat Mandati, Aliuddin, mengatakan pihaknya bukan ingin menghalangi pembangunan daerah, namun hendaknya Pemda Wakatobi mempertimbangkan dampak pembangunan agar tidak merusak ciri khas adat dan budaya.

“Jangan kita mendatangkan pembangunan yang akan merusak adat dan budaya kita,” kata Aliuddin

Aliuddin menjelaskan, Hutan Fatu Posunsu yang dijadikan lokasi BOP oleh Pemda seluas 30 hektar ini merupakan hutan yang disakralkan dan dijaga oleh masyarakat adat mandati.

“Kita bukannya mau menolak BOP, tapi kami tidak maukan hutan ini dijadikan lokasih BOP karena nenek moyang kami sangat menjaga hutan ini sejak dulu, masa serang kita mau rusak. Banyak kejadian aneh di luar nalar kita, yang terjadi di lokasi ini dan hutan ini merupakan induk dari hutan yang ada di Pulau Wangi-wangi.” terangnya.

Bahkan parahnya lagi, kata Aliuddin, penetapan lokasih BOP ini tampa berkoordinasi dengan masyarakat adat selaku pemilik hutan tersebut.

Ia menambahkan, masyarakat adat Mandati siap menyiapkan tanah untuk lokasih BOP, asalkan jangan di Hutan Fatu Posunsu. “Masih banyak tanah sarah mandati tapi kita bicarakan dulu dengan masyarakat,” tuturnya.

“Sampai saat ini kami belum tahu apa manfaat ke masyarakat dengan masuknya BOP ini,” pungkasnya.

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan