Tagih Janji Kampanye Haliana-Ilmiati, Mantan Relawan HATI Geladah Kantor Bupati Wakatobi

  • Bagikan
Masa aksi tim relawan Haliana-Ilmiati Daud masuk ke Kantor Bupati Wakatobi. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM) 
Masa aksi tim relawan Haliana-Ilmiati Daud masuk ke Kantor Bupati Wakatobi. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM) 

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Koalisi Parlemen Jalanan (KPJ) geladah Kantor Bupati Wakatobi, Selasa (1 Maret 2022).

Kedatangan mereka awalnya ingin menyampaikan aspirasi terkait dengan janji politik Bupati Wakatobi yang tak kunjung direalisasikan. Namun, lebih dari satu jam berosi di depan kantor Bupati Wakatobi, tidak ada satu pun pejabat Sekretariat Daerah Wakatobi yang menemui masa aksi.

Sehingga masa aksi merangsek masuk mencari Bupati Wakatobi. Namun sayangnya, Bupati Wakatobi Haliana tidak berada di ruangnya, sehingga masa aksi melampiaskan kekesalannya dengan menendang tempat bunga di tangga naik ke ruangang orang nomor satu di Wakatobi itu.

Bukan hanya itu, Koordinator aksi Emen Lahuda meneriaki Bupati Wakatobi Haliania pembohong dan pengecut karena tidak berani menemui masa aksi yang notabennya mantan relawan melenial pasangan Haliana-Ilmiati Daud (HATI) saat Pilkada 2020 lalu.

“Bupati pembohong dan pengecut tidak berani temui kami. Nanti saat Pilkada baru cari-cari kami untuk cari suara,” kata Emen Lahuda yang merupakan mantan relawan pasangan HATI saat Pilkada 2020 lalu.

Emen Lahuda mengatakan, kedatangan hari ini untuk menagih janji politik Haliana-Ilmiati saat Pilkada lalu, karena sampai saat ini belum ada upaya dari Pemda Wakatobi untuk merealisasikan janji politiknya.

Menurutnya, saat ini Bupati Wakatobi hanya menghabiskan anggaran negara, pada hal-hal yang tidak bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat kecil.

Untuk itu, dia meminta, Bupati Wakatobi segera  merealisasikan janjinya menghadirkan kapal murah Kendari-Wanci seharga Rp120 ribu, karena saat ini kapal yang dilauching masih terbilang tinggi yaitu Rp170 ribu.

“Janji menghadirkan pelayanan listrik 24 jam di pulau Kaledupa dan Binongko juga sampai saat ini belum ada progres sama sekali,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Emen, program merdeka belajar, dan merdeka sehat yang sampai saat ini belum juga dirasakan oleh masyarakat.

Ditambah lagi saat ini Bupati Wakatobi Halina, mempublikasikan melalui program Pemda Wakatobi, telah melakukan panen bawang merah sebanyak 12 ton.

“Kami mau tanya di mana 12 ton bawang merah itu, karena faknya di lapangan harga bawang merah naik sebesar 100 persen yaitu dari Rp15 ribu menjadi Rp 30 ribu perkilo,” tegasnya.

Belum lagi janji politik Bupati Wakatobi Haliana, akan memberikan dana Rp1 miliar per desa, yang sampai saat ini belum dilihat wujudnya seperti apa.

“Sampai saat ini yang dilakukan pak Haliana hanya sebatas pencitraan saja, tidak ada kerja nyata,” ujarnya.

Selain janji politik yang tak kunjung direalisasikan, kebijakan Bupati Wakatobi juga banyak menabrak aturan salah satunya nonjob para ASN eselon II, III, dan IV sehingga Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) merekomendasikan pengembalian jabatan.

Masa juga mencoret-coret pagar kantor Bupati Wakatobi dengan coretan “Bupati pembohong”.

Berdasarkan informasi yang di himpun, saat ini Bupati Wakatobi masih berada di pulau Binongko dalam rangka Musrembang tingkat kecamatan. (B)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan