Tak Ada Penerbangan Di Wakatobi, FPM Kepton: Haliana Bupati Terburuk Yang Pernah Ada

Gambar, saat aksi berlangsung (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI-Sejumlah masyarakat yang menamakan diri sebagai Front Pemuda Marhaenis (FPM) Kepton menggelar aksi unjuk rasa, meminta pertanggungjawaban Bupati Wakatobi Haliana atas hengkangnya pesawat dari Wakatobi, Senin (15/7/2024).

FPM Kepton meminta, agar Bupati Wakatobi bisa bekerja secara serius untuk mendatangkan kembali pesawat beroperasi ke Wakatobi. Dimana di ketahui, penerbangan ke Wakatobi mulai tidak normal sekitar tahun 2022 lalu.

Salah seorang orator aksi, Dariono mengatakan, dengan tidak adanya penerbangan di Wakatobi, ini menunjukkan ketidak mampuan Bupati Haliana dalam memimpin Wakatobi.

Ia mengungkap, dengan tidak adanya penerbangan ke Wakatobi, berdampak besar pada turunnya jumlah kunjungan wisatawan. Bahkan sekitar 230 karyawan salah satu risort di Wangi-wangi kini tersisa 30 orang karena 200 orang telah di PHK.

“Pengelola risort terpaksa berhentikan karyawannya karena mereka mau di gaji pakai apa,” Ungkapnya

Ia menegaskan, Haliana merupakan Bupati terburuk yang pernah ada di Kabupaten Wakatobi. Dimana Hugua saat menjadi Bupati Wakatobi membuat pondasi untuk kemajuan pariwisata dengan membangun bandara hingga mendatangkan pesawat ke Wakatobi, kemudian di kepemimpinan Arhawi sebagai Bupati, pernah membawa penerbangan dua kali sehari, namun di kepemimpinan Haliana malah pesawat angkat kaki dari Wakatobi.

Korlap aksi Hasmin menerankan, sebagai daerah pariwisata tentu pesawat merupakan tranportasi utama yang dibutuhkan oleh wisatawan untuk berkunjung ke Wakatobi.

Menurutnya, tidak adanya penerbangan ke Wakatobi ini sangat berdampak pada pelaku usaha hingga perekonomian di Wakatobi.

Ia juga menyayangkan sikap Bupati Haliana yang enggan berdialog dengan masa aksi di depan kantor Bupati Wakatobi.

Setelah berorasi sekitar sejam didepan kantor Bupati Wakatobi, Haliana menemui masa aksi dan mengajak mereka untuk berdialog di ruangan, namun masa aksi ingin berdialog di luar, sehingga Bupati Haliana langsung meninggalkan masa aksi.

Laporan: Amran Mustar Ode

Exit mobile version