Tambang Jadi Primadona, Ekonomi Kendari Bergantung Daerah Tetangga

  • Bagikan
Salah satu lokasi pertambangan di Kabupaten Kolaka. (Foto: dok/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sektor pertambangan menjadi primadona pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan analisis pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sultra, sektor pertambangan memberikan sumbangsih yang paling dominan dibandingkan sektor lain seperti perikanan, pariwisata, pertanian, perkebunan dan jasa.

Kota Kendari sebagai ibu kota provinsi, hanya mengandalkan jasa sebagai pendapatan utama daerahnya, dan untuk pertambangan sebatas sektor sekunder. Bahkan sangat bergantung pada penghasilan daerah-daerah di sekitarnya. Sebab lahan pertambangan sebagai sektor primer sumber ekonomi Sultra berada di daerah-daerah di Sultra.

Menurut Manager Analyst BI Perwakilan Sultra, Daniel Agus Prasetyo, Pemerintah Kota Kendari harus banyak membuka sumber ekonomi baru.

“Kota Kendari tidak punya tambang, jadi pemerintah harus membuka sumber ekonomi baru agar laju pertumbuhan ekonomi bisa dari semua sektor,” jelas Daniel saat ditemui di kantornya, Rabu (20/9/2017).

Moratorium ekspor tambang mentah pada tahun 2014 oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, menyebabkan pertumbuhan ekonomi Kota Kendari ikut menurun dari 12.41 persen pada 2013 menjadi 11.59 persen di tahun berikutnya.

Guna mengatasi perlambatan ini, kata dia, maka Kota Kendari perlu menggerakkan perekonomiannya secara mandiri sehingga dapat mengantisipasi keputusan-keputusan dari pemerintahan pusat yang berdampak pada laju ekonomi di daerah.

Laporan: Sawilda Triharliani

  • Bagikan