Tembak di Tempat, Pelaku Anarkis saat PSU

  • Bagikan
Para pimpinan daerah usai rapat koordinasi bersama pasangan calon dan tokoh masyarakat Muna di Aula Galampano, Sabtu (20/3/2016). (Foto: Anuardin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Meski kondisi Muna masih tergolong kondusif, Polres setempat tetap melakukan pengamanan ekstra ketat menjelang penyelenggaraan Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan digelar Selasa (22/3/2016).

Tak tanggung-tangung, Kapolres Muna dan Dansat Brimob Polda Sultra mengancam akan menembak di tempat pelaku yang membuat anarkis.

Kepada sejumlah wartawan usai rapat koordinasi pimpinan daerah bersama pasangan calon dan tokoh masyarakat Muna di Aula Galampano, Sabtu (20/3/2016) lalu, Kasat Brimob Polda Sultra menegaskan, pihaknya telah menyiapkan pasukan dari Polres Muna dibantu Brimob dan TNI untuk melakukan pengamanan tiga TPS ini.

“Anggota kami sudah siap, yang anarkis kami akan tindaki. Apalagi yang merusak fasilitas negara, kami perintahkan anggota tembak di tempat,” tegas Komandan Satuan Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Kasero Manggolo, di Rujab Bupati Muna, Sabtu (20/03/2016).

Menurut Kasero, semua pihak harus bertanggungjawab atas keamanan di Kabupaten Muna. Olehnya itu, komitmen seluruh pihak sangat dibutuhkan untuk menjaga Kambtimbas di Muna.

“Memang keamanan di Muna menjadi tanggungjawab polisi, tetapi polisi tidak bisa berbuat apa-apa jika kita tidak komitmen dan kontribusi masyarakat dalam mewujudkan Kamtibmas di Muna,” ujarnya.

Hal senada juga diucapkan Kapolres Muna, AKBP Yudith Satria. Dia menghimbau seluruh masyarakat, agar tidak mudah terprovokasi isu yang diciptakan oleh oknum yang sengaja mengacaukan penyelenggaraan PSU di Kabupaten Muna.

“Berikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya dengan baik sesuai dengan hati nuraninya. Mari kita berikan mereka waktu untuk memilih dengan aman dan damai,” pesannya.

Selama ini, kata dia, kepolisian telah maksimal memberikan rasa aman kepada masyarakat Muna.

”Marilah kita ciptakan Muna yang aman dan damai. Falsafah leluhur masyarakat Muna sudah diwariskan kepada kita, bahwa saling menghargai, saling menyayangi, dan tenggang rasa harus kita tanamkan dalam diri masing-masing,” pungkasnya.(C)

Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan