Tenaga Perawat D3 Dapat Kesempatan Kerja di Luar Negeri

  • Bagikan
Suasana sosialisasi peluang kerja dan penyaluran tenaga kerja di luar negeri, Sabtu (12/10/2019). (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Suasana sosialisasi peluang kerja dan penyaluran tenaga kerja di luar negeri, Sabtu (12/10/2019). (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan, Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (AKPER-PPNI) Sulawesi Tenggara bersama Yayasan Alkobart Health Center Kendari menggelar sosialisasi peluang kerja dan penyaluran tenaga kerja di luar negeri bagi alumni Akper/Stikes se-Sultra, di salah satu Hotel Kendari, Sabtu (12/10/2019).

Direktur Akper PPNI, Risna, mengatakan jumlah alumni perawat di Sultra khususnya di Kota Kendari tiap tahunnya mampu mencetak tenaga kerja keperawatan kurang lebih dari 1.000 orang.

“Ini sangat miris peluang kerja untuk perawat di Sultra sangat tidak mampu menampung alumni. Ada juga yang mengabdi atau pegawai kontrak tapi begitulah gajinya tidak mencukupi kebutuhan hidup, perbulan hanya di gaji Rp 400 ribu,” kata Risna, Sabtu (12/10/2019).

Kini Akper PPNI memberikan kesempatan kepada alumni perawat minimal D3 memdapatkan kesempatan untuk menjadi tenaga perawan luar negeri. Sebelumnya akan dibina melalui yayasan Alkobart Health Center Kendari.

“Melalui sosialisasi ini kami berharap mampu merubah pemikiran para perawat agar bisa memanfaatkan kesempatan ini sehingga bisa mensejahterakan hidup dan keluarganya,” ucap Risna.

Direktur Alkobar Center, Dr. M. Rustam, mengatakan akan membuat lembaga pendidikan dan pelatihan khusus alumni perawat se-Sultra untuk memperbaiki perekonomian keluarga yang selama ini masih mengharapkan lapangan pekerjaan dari pemerintah.

“Tujuan utama kami bisa menfasilitsi alumni perawat supaya bisa diterima lapangan kerja di luar negeri yang lebih terjamin upahnya,” ungkap Rustam.

Sebelum di kirim di luar negeri para alumni akan di bekali dengan kurikulum sesuai keperluar pekerjaan yang akan di naungi di luar negeri.

“Selam kurang lebih enam bulan akan mengikuti pelajaran untuk mendapatkan sertifikasi profesi keperawatan setelah itu baru dikirim ke luar negeri,” tutupnya

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan