SULTRAKINI.COM: MUNA – Masih ingat ancaman Direktur PDAM Muna, Muhamad Nurhayat Fariki hentikan sementara distribusi air ke Kota Raha? Rupanya tidak sekadar ancaman. Hal itu dibuktikannya namun segera dicabut Bupati Muna, LM Rusman Emba.
Usai mengancam menghentikan distribusi air bersih lantaran DPRD Muna tidak memasukkan raperda PDAM dalam daftar yang akan diparipurnakan pada Selasa (22 Februari 2022) malam, Direktur PDAM Muna memang membuktikan ucapannya pada Rabu (23/2) lalu. Namun segera dicabut Bupati Muna, LM Rusman Emba sebagai pimpinan tertinggi. Artinya, dihentikannya distribusi air ke Kota Raha hanya sehari, sebab Kamis (24/2) kemarin air kembali dialirkan ke masyarakat.
“Mulai kemarin air kita alirkan kembali ke pelanggan. Bupati memerintahkan kita agar air mengalir ke pelanggan sambil Pemerintah Kabupaten melakukan komunikasi dengan DPRD terkait Perda PDAM,” jelas Muhamad Nurhayat Fariki, Jumat (25 Februari 2022).
Dirinya mengaku sebagai direktur perusahaan plat merah akan menjalankan perintah Bupati Muna. Dia menyerahkan semua persoalan ke Pemkab Muna untuk menyelesaikannya dengan DPRD sehubungan raperda tersebut. Begitu juga dengan masalah temuan BPKP akibat belum adanya perda PDAM.
“Bila ada temuan lagi BPKP, kita harus terima sebab dua tahun ini menjadi temuan. Bila tidak ada perda, apa yang dilakukan PDAM berbau ilegal,” ucapnya.
Menurut Muhamad Nurhayat, sebelumnya anggaran masih bisa digunakan untuk operasional kantor setelah konsultasi dengan BPKP dengan dasar PP Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah, walau tanpa Perda.
“Hal-hal yang kita lakukan dan selesaikan selalu konsultasikan dengan BPKP. Kegiatan pekerjaan kantor PDAM masih bisa berjalan,” tambahnya.
Sebelumnya saat dikonfirmasi Ketua DPRD Muna, La Saemuna, dia menyatakan raperda PDAM akan diparipurnakan setelah reses DPRD Muna sekitar Maret mendatang. (B)
(Baca: Direktur PDAM Muna Ancam Hentikan Distribusi Air ke Kota Raha)
Laporan: LM Nur Alim
Editor: Sarini Ido
