Terminal Tipe A Puuwatu di Kendari Mulai Dibangun, Telan Anggaran Rp 73 Miliar

  • Bagikan
Lauching pembangunan infrastruktur transportasi darat terminal tipe A Puuwatu oleh Gubernur, Dirjen Perhubungan Darat, dan Komisi V DPR RI di Kota Kendari. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Rencana pembangunan terminal tipe A di Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara resmi di-launching pembangunannya oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, Sabtu (19/9/2020).

Peresmian itu juga disaksikan oleh Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, Balai Jalan dan Dishub Sultra, dan wakil wali kota Kendari.

Proyek megah yang dirancang oleh Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, melalui aspirasi ini mendapatkan respon positif dari Kementerian Perhubungan RI melalui Dirjen Perhubungan Darat dan Gubernur Sultra sebagai tuan rumah.

Direncanakan, terminal akan dibangun dengan dua gedung utama, yakni bangunan mixuse (Convention Hall dan Sport Center) luasnya sekitar 2.000 meter kubik serta gedung terminal dan Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dengan luas sekira 4.976 meter kubik.

Kebutuhan anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan kedua gedung tersebut senilai Rp 73 miliar dengan sistem multiyear, tahap pertama Rp.15 miliar pada 2020 dan Rp 58 miliar di tahun anggaran 2020/2021.

Ali Mazi mengaku sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan terkait pembangunan Terminal Puuwatu itu. Pembangunan tersebut dinilai sangat luar biasa dan nantinya menjadi kebanggaan masyarakat Sultra dan Sulawesi bagian Timur.

“Kami sebagai Pemerintah Provinsi tentu sangat berterima kasih kepada Kemehub RI, termasuk Wakil Ketua Komisi V DPR RI bapak Ridwan Bae yang selama ini sangat perhatian betul pada daerah kita ini. Mungkin Sulsel belum ada, jadi satu-satunya di Sulawesi, yakni di Sultra,” ujarnya.

Ali Mazi juga mengaku berterima kasih kepada Dirjen Perhubungan Darat sudah memperhatikan kebutuhan masyarakat Sultra. Tetapi ini semua berkat kerja sama semua pihak, seperti DPRD Provinsi dan Pemerintah pusat hingga DPR RI.

“Kita memberikan hibah ini kepada kementerian untuk dibangun. Kalau kita harapkan dari APBD kita tentu tidak akan cukup membangun infrastruktur seperti ini dan masih banyak lagi proyek
akan dilakukan Kemenhub dan Kementerian PUPR. Ini semua yang di bidangi Komisi V di DPR RI dan ini patut diapresiasi,” ucapnya.

Lokasi pembangunan gedung Terminal tipe A di Puuwatu, Kota Kendari. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Ridwan Bae dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi Dirjen Perhubda sudah mau menerima aspirasi masyarakat Sultra, khususnya kepentingan transportasi darat.

“Jadi saya mewakili aspirasi masyarakat Sultra mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada Dirjen sudah mau memperhatikan kebutuhan masyarakat Sultra,” ujarnya.

Mantan bupati Muna itu juga menyebutkan, selain pembangunan terminal, Dirjen Perhubungan Darat banyak berkontribusi mendorong arus perhubungan darat di Sultra, seperti pembangunan jembatan penghubung Buton-Muna, juga di Wakatobi.

Tetapi menurutnya, harus ada penambahan jembatan penghubung lainnya di Sultra sehingga semua daerah di Sultra bisa diakses lewat darat, bahkan kalau bisa dibangun akses jembatan sampai di Sulawesi Selatan (Sulsel), sehingga memberikan dampak ekonomi besar bagi masyarakat Sultra.

“Tapi perlu juga jembatan penghubung Tampo (Muna) dengan Konsel (Torobulu), itu juga perlu dibangun, dengan begitu semua kabupaten di Sultra bisa dijangkau hanya dengan lewat darat,” tambahnya.

Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setyadi, menerangkan program pembangunan Terminal Puuwatu ini merupakan aspirasi masyarakat Sultra yang diperjuangkan oleh Ridwan Bae melalui Komisi V dan ini sejalan dengan rencana program Presiden RI dalam mendorong pembangunan sepuluh kawasan sangat prioritas di Indonesia.

“Ini semua berkat perjuangan DPR RI Komisi V dalam hal ini pak Ridwan Bae. Kami juga berterima kasih sama pak Ridwan sudah memperjuangkan ini,” sambungnya.

Budi meminta apabila pembangunan terminal rampung diharapkan tidak meloloskan kendaraan atau trek over kapasitas (overload) sebab kendaraan-kendaraan itu menyebabkan kerugian negara atas kerusakan jalan dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

“Syukur di Sultra ini terbentuk tim terpadu penanganan itu dan ini akan kami laporkan langsung sama Presiden,” ucapnya.

Terminal Puuwatu diharapkan bisa meningkatkan roda perekonomian masyarakat Sultra dan bangunan tersebut juga menjadi kebanggaan masyarakat. (B)

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan