Tiga Pekan Kota Kendari Bebas dari Kasus Positif Baru Covid-19, Catatan Sembuh 7.570 Orang

  • Bagikan
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kendari, Algazali, saat menyampaikan data Covid-19, Kamis (7/10/2021) (Foto: Potongan vidio) 
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kendari, Algazali, saat menyampaikan data Covid-19, Kamis (7/10/2021) (Foto: Potongan vidio) 

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Jumlah kasus sembuh dari Covid-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, semakin membaik mencatatkan penambahan setiap harinya.

Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Kendari  hingga Kamis (7/10/2021) pukul 17.00 Wita, ada penambahan 10 kasus sembuh dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total kasus sembuh di daerah itu mencapai 7.570 orang atau 98,16 persen kesebuhan pasien Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kendari, Algazali, mengatakan kasus sembuh sebanyak 10 orang per hari ini yaitu di Kecamatan Wua-wua dua orang, Kecamatan Baruga lima orang, Kecamatan Poasia dua orang dan Kecamatan Kadia satu orang.

“Alhamdulilah pasien Covid-19 yang sembuh setiap hari terus bertambah dan kasus baru sudah tiga pekan terakhir ini tidak ada,” ujar Algazali, Kamis (7/10/2021).

Lanjutnya, selain kasus positif Covid-19 tidak ada, kasus meninggal juga tidak ada jadi total pasien meninggal karena Covid-19 di Kota Kendari selama pandemi yakni 95 orang.

Sementara itu kesembuhan per 6 Oktober 2021 kemarin sebanyak 20 orang dan perhari ini pasien Covid-19 yang masih di rawat sebanyak 51 orang.

Jubir terus mensosialisasikan dengan ikhtiar melawan Covid-19, Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mensukseskan Vaksinasi di Kota Kendari. 

“Jangan takut di vaksin dan mau divaksin karena ini merupakan program pemerintah memberikan anti bodi untuk kita, kami mengingatkan bahwa gerai vaksinasi masih terus berlanjut,” terangnya.

Disamping itu, Algazali juga menyampaikam bahwa ketika masyarakat melakukan kegiatan-kegkatan entah itu penerbangan, pendaftaran menjadi PNS dan kegiatan lain yang membutuhkan administrasi selalunya membutuhkan keterangan vaksin dan itu merupakan program pemerintah.

“Bila mana nanti dari kementeri kesehatan, dinas kesehatan dan WHO menyampaikan Covid-19 sudah berlalu maka marilah kita membuka masker, sekali lagi saya sampaikan vaksinasi bukanlah obat tapi vaksin merupakan tindakan mengantisipasi lonjakan Covid-19,” tutupnya. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamri

  • Bagikan