Tiga Siswi SMA di Wakatobi Hajar Teman Prianya Hingga Babak Belur, Ini Kronologisnya

  • Bagikan
Para pelaku saat melakukan penganiayaan (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Para pelaku saat melakukan penganiayaan (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Dunia maya di Wakatobi dihebohkan dengan beredarnya video persekusi yang di lakukan oleh sejumlah siswi SMAN 1 dan SMAN 2 Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi kepada salah seorang teman prianya, Jumat (22/10/2021).

Korban yang berinisial FJ merupakan siswa kelas XII SMAN 1 Wangi-wangi. Dia dianiaya oleh tiga orang siswi yaitu, HM (16) siswi kelas XII siswi SMAN 2 Wangi-wangi, RD kelas XI siswi SMAN 2 Wangi-wangi, dan TN kelas XI SMAN 1 Wangi-wangi.

Kasus persekusi terjadi disekitar salah satu SMK di Kelurahan Mandati II Kecamatan Wangi-wangi Selatan. Diperkirakan, peristiwa nahas itu terjadi saat jam sekolah pukul 09.00 Wita. 

Dalam beberapa potongan video yang beredar, para pelaku memukul menendang hingga menginjak-nginjak korban, namun korban tidak membalas sama sekali. Akibat penganiayaan itu korban mengalami beberapa luka lebam di wajahnya.

Menyikapinya peristiwa itu, pihak Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (KCD) Sultra Perwakilan Wakatobi dan pihak sekolah telah melakukan mediasi kepada orang tua korban dan pelaku, namun orang tua korban tidak menerima dan melaporkan persoalan tersebut kepihak kepolisian. Proses mediasi ini dilakukan Aula SMAN 1 Wangi-wangi.

Salah seorang pelaku HM mengatakan, awalnya ia membuka handphone salah satu temannya, dimana dalam chat-nya itu korban FJ mengaku pernah cium dirinya, padahal semua itu tidak betul.

“Dia ceritakan begitu juga di temanku yang di Kaledupa padahal itu tidak benar. Pertamanya saya datangi dia baik-baik bahkan saya ke rumahnya tapi dia lari-larikan saya. Baru dia mau minta maaf melalui Hp saja, otomatis saya tidak terima,” ucapnya.

Sehingga pelaku meminta korban untuk ketemu. Atas permintaannya itu, korban akhirnya bersepakat bertemu di jalan bagian SMK.

“Pas disana saya bicara baik-baik saja tapi dia hanya senyum-senyum kayak dia tidak anggap, jadi saya tersinggung, pas dia turun dari motor saya tendang dia (FJ),” ceritanya.

Menurutnya, teman-temannya di SMAN 1 Wangi-wangi ikut memukul korban karena FJ ikut menceritakan mereka yang bukan-bukan.

Korban persekusi FJ mengaku, teman-temannya itu terhasut isu hoax yang menyatakan dirinya bercerita pernah tiduri salah satu pelaku, padahal ia tidak melakukan apa yang dituduhkan itu.

“Mereka dengar cerita orang bahwa saya cerita pernah tiduri mereka, jadi mereka marah,” terangnya.

Sementara itu, Kepala KCD Sultra perwakilan Wakatobi, Masidi meminta, para kepala sekolah bisa mengambil langkah tegas terhadap kejadian ini.

Iapun berharap kejadian ini menjadi  persoalan yang terakhir di lingkungan sekolah, karena mencederai dunia pendidikan di Wakatobi.

Ia mengaku, belum bisa menggali informasi lebih detail dari korban, karena korban langsung dibawa ke pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian ini.

“Jika kejadian terjadi di lingkungan/jam sekolah, maka itu sesungguhnya kewajiban kami disekolah, tapi ini diambil lalih oleh keluarganya,” tegasnya.

Kepala SMAN 1 Wangi-wangi Yuwono menjelaskan, ia akan terus mencoba agar persoalan ini dapat dilakukan mediasi dengan baik. Bahkan pihaknya akan mencoba kembali mendekati pihak keluarga korban agar bisa didapatkan informasi yang detail dari korban.

“Kalaupun ditemukan kesalahan maka kami akan ambil langkah tegas seperti skorsing dan lain-lain,” ucapnya.

Humas SMAN 2 Wangi-wangi Lajuma Ladaima menerangkan, saat ini pihak sekolah mencoba mencari jalan keluar terkait persoalan ini, namun jika dinyatakan bersalah maka pihaknya tidak segan-segan untuk memberikan sangsi yang berat kepada siswinya. (B)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan