Tiga SMP di Kendari akan Belajar Tatap Muka, Kepala SMPN 19 Kendari: Sekitar 70 Persen Orang Tua Siswa Setuju

  • Bagikan
Walikota Kendari Sulkarnain Kadir sidak di SMPN 19 Kendari, Rabu (30/12/2020). (Foto: Riswan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir memantau tiga sekolah tingkat SMP yang siap menggelar belajar tatap muka, Rabu (30/12/2020). Rencananya, ketiga sekolah tersebut akan menggelar belajar tatap muka pada Januari 2020.

Tiga sekolah akan belajar tatap muka pada minggu pertama Januri 2020 adalah SMPN 19 Kendari, SMP Swasta Frater Kendari, dan SMPN 21 Kendari. Sekolah-sekolah ini diberikan izin setelah melalui seleksi kesiapan untuk memulai belajar mengajar di lingkungan sekolah. Termasuk seberapa siap pihak sekolah terkait penyiapan sarana protokol kesehatan.

Misalnya SMPN 19 Kendari, Sulkarnain memantau kesiapan pihak sekolah untuk memulai belajar tatap muka usai dialihkan ke daring pada Maret 2020 akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, jumlah siswa di sekolah itu cukup memadai untuk dilakukan pengawasan, yakni 143 orang. Jumlah ini sebanding dengan jumah guru. Langkah selanjutnya, tinggal mengatur pembagian waktu belajar para siswa agar tidak berkerumun. Misalnya, membagi waktu belajar di kelas, mengurangi jam belajar di sekolah, 50 persen jumlah siswa dalam ruang kelas, hingga semua guru ikut bergerak mendampingi siswa selama belajar tatap muka di sekolah.

“Insya Allah siap, guru-gurunya juga mempersiapkan alat protokol, misalnya cuci tangan dan jarak tempat duduk sudah diatur,” ucapnya.

Sehubungan kesiapan protokol kesehatan selain keharusan di atas, lanjutnya, para guru juga diharuskan menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dan memakai masker. Bahkan, ruang UKS sekolah ikut dipersiapkan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan.

Ditambahkan Kepala SMPN 19 Kendari, Mansur Mokuni, belajar tatap muka di sekolah dimulai pada 4 Januari 2020 dengan pembagian waktu pada pagi dan siang hari dan hanya diisi maksimal 18 orang setiap kelas. Jadi, siswa akan belajar tatap muka hanya dua kali dalam sepekan, selebihnya belajar dari rumah.

“Tenaga pengajar ada 17 orang, untuk siswa itu kita shift kelas, yaitu setiap kelas dalam sepekan dua kali tatap muka, selebihnya tetap melakukan belajar di rumah,” terangnya.

Dikatakan Mansur, agenda belajar di sekolah di tengah pandemi Covid-19 telah disampaikan kepada orang tua siswa guna mendapatkan persetujuan.

“Sekitar 70 persen orang tua murid setuju. Kami juga mengirimkan rekomendasi, pada 4 Januari 2021 setiap siswa diwajibkan membawa rekomendasi tersebut, jika belum ada rekomendasi dari orang tua, kita akan kembalikan,” tambahnya. (B)

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan