SULTRAKINI.COM: KENDARI– Kepolisian Resor Kota Kendari berhasil menangkap tiga terduga pelaku pembunuhan Laode Hartono (25), seorang mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK). Laode ditemukan tewas di dalam semak-semak di wilayah Nanga-Nanga, Jalan KS Tubun, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Penangkapan terbaru dilakukan terhadap pelaku berinisial E (22), yang berhasil diringkus oleh tim gabungan Buser77 Satreskrim, Satintelkam Polresta Kendari, dan Resmob Polda Sulawesi Tenggara di Desa Bahomakmur, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, pada Senin, 7 Oktober 2024.
Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko, mengonfirmasi bahwa dua pelaku sebelumnya, yaitu seorang pria berinisial EN dan seorang wanita berinisial IN, telah ditangkap di BTN Adam Al-Hafidz, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, pada Minggu, 6 Oktober 2024.
“Total pelaku saat ini berjumlah tiga orang,” ungkapnya.
Laode Hartono, warga asal Nambo Jaya, Kecamatan Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan, ditemukan tewas dalam keadaan melentang dengan mengenakan baju hijau dan celana panjang. Ia mengalami luka-luka di bagian wajah dan tubuh. Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kendari,
Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, dr Raja Al Fath Widya Iswara mengungkapkan dari hasil visum korban diperkirakan sudah meninggal antara 18-24 jam yang lalu.
“Korban meninggal akibat hantaman benda tumpul, terutama di area kepala, dan terdapat lebam di tangan kiri yang menunjukkan bahwa korban sempat menangkis serangan,” jelasnya.
Keluarga korban meyakini bahwa Laode Hartono adalah korban pembunuhan berencana, mengingat luka-luka yang ditemukan di tubuhnya.
“Dari awal, kami merasa ini adalah pembunuhan berencana,” ujar Nurdin, salah satu anggota keluarga korban, saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.
Ia juga menambahkan bahwa mereka menemukan informasi di WhatsApp korban yang mengindikasikan adanya ancaman, yang semakin menguatkan kecurigaan mereka.
“Kami melihat beberapa pesan yang mencurigakan di WhatsApp-nya,” tutup Nurdin.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk mengungkap motif di balik tindakan kejam ini dan berupaya memastikan keadilan bagi korban.
Laporan: Riswan