TikTok Shop Dilarang: SHW Center Setuju untuk Lindungi UMKM Indonesia

  • Bagikan
Hardjuno Wiwoho, pendiri dan ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center.
Hardjuno Wiwoho, pendiri dan ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center.

SULTRAKINI.COM: JAKARTA – Hardjuno Wiwoho, pendiri dan ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center, memberikan dukungan penuh terhadap keputusan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, yang melarang layanan perdagangan online melalui aplikasi marketplace TikTok Shop. Keputusan ini diambil karena TikTok Shop, perusahaan asal China, telah merugikan banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Hardjuno Wiwoho menyatakan dukungannya dalam konferensi pers di Jakarta hari Rabu. Dia menyatakan bahwa TikTok Shop telah menerapkan praktik harga predatory yang merugikan pelaku UMKM. Menurutnya, negara harus melindungi rakyatnya, terutama mereka yang berusaha di sektor UMKM, karena sejarah menunjukkan bahwa UMKM menjadi lokomotif utama ekonomi di saat-saat krisis.

“Kami mendukung keputusan tersebut karena TikTok Shop telah menjadi predator bagi sektor UMKM. Perekonomian nasional sangat bergantung pada sektor ini,” ujar Hardjuno.

Hardjuno Wiwoho juga menekankan bahwa sektor UMKM perlu dilindungi oleh negara karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan berskala besar seperti TikTok Shop yang mampu menawarkan produk dengan harga jauh lebih rendah. Model bisnis TikTok Shop menciptakan ketidaksetaraan dalam persaingan bisnis, di mana UMKM seringkali kalah dalam mempertahankan pangsa pasar mereka.

“TikTok Shop telah menjadi ancaman nyata bagi UMKM. Kami menyerukan keadilan dan kesetaraan dalam persaingan bisnis dengan mengembangkan aturan yang lebih tegas dalam mengatur perdagangan melalui platform social commerce,” tegas Hardjuno.

Dia juga menyoroti pentingnya inovasi dan perlindungan kepentingan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi. Dia berharap agar platform social commerce seperti TikTok Shop diatur ulang agar tidak merugikan ekonomi nasional.

“Dengan langkah-langkah ini, UMKM Indonesia dapat tetap berkembang dan bersaing secara adil dalam era digital yang terus berubah,” harapnya.

Hardjuno Wiwoho berpendapat bahwa UMKM harus menjadi kekuatan ekonomi baru yang bisa menembus pasar global. Dia optimis bahwa dengan kerja sama dan sinergi antar-UMKM, lapangan kerja dapat tercipta dan angka pengangguran di Indonesia dapat berkurang.

“Kita harus optimis untuk terus memproduksi barang-barang yang berdaya saing untuk menembus pasar-pasar yang lebih luas,” katanya.

Dia menekankan bahwa sektor UMKM memiliki peran penting sebagai penyelamat ekonomi ketika industri besar mengalami kesulitan, dan dia berharap sektor UMKM dapat terus berkembang dan berkolaborasi untuk menciptakan lapangan kerja baru.

Laporan: Aleks Marten

loker marketing sultrakini
Baca:   Tujuh Cara Menghentikan Cegukan
  • Bagikan