Tim Kemenko Marves Rapat Bersama Gubernur Sultra Bahas Pembangunan Politeknik dan Pemanfaatan Aspal Buton

  • Bagikan
Rapat bersama Tim Kemenko Marves RI bersama Gubernur Sultra. (Foto: Dok.Diskominfo)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tim Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI dipimpin Penasihat Khusus Menko Marves Bidang Informasi dan Teknologi Yohanes Surya menggelar rapat bersama Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi. Rapat ini sebagai tindak lanjut pembangunan Politeknik pertambangan yang rencananya dibangun di Kabupaten Konawe, pembangunan Institut Teknologi Kelautan, dan pemanfaatan aspal Buton.

Dalam rilis Kominfo Sultra, Gubernur mengapresiasi dan berterima kasih kepada jajaran Kemenko Marves atas kunjungannya ke Sultra.

Sementara itu, Yohanes Surya mengatakan terdapat dua tujuan kedatangan mereka itu, yakni menindaklanjuti pembangunan politeknik di Sultra dan menindaklanjuti pertemuan rakor menko mengenai pemanfaatan aspal Buton.

Ditambahkan Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir pada Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Muhammad Rasman Manafi, awal Januari 2021 pihaknya segera mengurus perizinan pembangunan Politeknik Pertambangan di Konawe.

“Sudah tidak ada lagi yang perlu didiskusikan mengenai perlu-tidaknya politeknik itu. Ini harus dibangun. Pada 4 Januari 2021, Pak Yohanes akan segera melapor kepada Pak Menko terkait hal ini,” jelasnya, Kamis (31/12/2020).

Organisasi politeknik itu kata Rasman Manafi merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah, swasta, dengan perguruan tinggi. Gubernur akan menjadi ketua dewan pembina dan Bupati Konawe akan menjadi wakil ketua dewan pembina.

Pihak perusahaan dalam hal ini PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) menjalin kerja sama dengan sebuah perguruan tinggi di Cina, khusus studi pertambangan.

Sementara, perguruan tinggi seperti Universitas Halu Oleo, Universitas Sebelas November Kolaka, dan Universitas Lakidende Konawe akan masuk dalam kolaborasi ini untuk menentukan tiga jurusan lainnya. Disampaikan pula, dari enam jurusan yang akan dibuka, terdapat tiga jurusan telah ditetapkan.

Selanjutnya, pemanfaatan aspal Buton dimana pada 2021, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penggunaan aspal Buton sepanjang 1.000 kilometer.

“Rencananya pada Januari akan ada pertemuan antara pemerintah daerah dengan Kementerian PUPR untuk merealisasikan hal itu,” tambah Rasman.

Sama halnya dengan pembangunan Institut Teknologi Kelautan. Gagasan ini terkait dengan penetapan kawasan strategis nasional.

Gubernur Ali Mazi menanggapi cukup kritis tentang rencana penggunaan aspal Buton di sepanjang 1.000 kilometer. Gubernur berharap menggunakan aspal Buton tersebut dilaksanakan di Sultra seluruhnya.

Ada beberapa pertimbangan diajukan Gubernur. Pertama, digunakan di daerah sendiri dapat menjadi ajang promosi kualitas aspal Buton agar daerah lain tidak ragu menggunakannya. Jika terbukti bagus, tidak sulit untuk menjualnya ke daerah lain.

Kedua, jalan-jalan di Sultra masih banyak rusak sehingga menjadi ironis jika menjadi daerah penghasil aspal, namun jalanannya sendiri banyak rusak.

“Kami berharap, kebijakan Kementerian PUPR agar penggunaan aspal Buton 1.000 kilometer itu dilaksanakan di Sultra dulu,” tegas Gubernur.

Untuk menindaklanjuti semua poin-poin yang dikemukakan Tim Kemenko Marves, Gubernur mengungkapkan akan segera mengambil langkah-langkah selanjutnya, seperti melakukan rapat dengan jajarannya serta menggelar rapat terbatas dengan Bupati Buton dan Konawe.

Rapat yang digelar di Rumah Jabatan Gubernur tersebut dihadiri pula Bupati Buton La Bakry, Sekretaris Daerah Sultra Nur Endang Abbas, Sekda Konawe Ferdinand Sapan, sejumlah kepala OPD lingkup Pemprov Sultra, dan pengusaha aspal Buton. Sejumlah peserta rapat juga mengikutinya secara virtual. (C)

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan