Tingkatkan Partisipasi Siswa, SMAN 1 Kendari Percepat Pesantren Kilat

  • Bagikan
Suasana pelaksanaan pesantren kilat yang dilaksan SMAN 1 Kendari. (Foto: Muh. Yusuf/SULTRAKINI.COM).
Suasana pelaksanaan pesantren kilat yang dilaksan SMAN 1 Kendari. (Foto: Muh. Yusuf/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Demi meningkatkan partisipasi siswa dalam pesantren kilat, SMAN 1 Kendari melakukan kegiatan lebih awal dari jadwal yang ditetapkan. Berdasarkan jadwal dari Dikbud Sultra seharusnya pesantren kilat dilaksanakan 27-29 Mei 2019. Namun SMAN 1 Kendari melaksanakan pembukaan pesantren kilat sejak Rabu (22/5/2019).

Kepala SMAN 1 Kendari, Agusman Hanisi, menyampaikan alasan pihaknya mempercepat pelaksanaan pesantren kilat karena berharap banyak siswa yang hadir dalam kegiatan itu. Pihaknya menilai ada selah waktu yang cukup jauh antara usainya pelaksnaan ujian akhir semester (UAS) dengan jadwal pesantren kilat yang ditetapkan.

“Kami khawatir dalam selah waktu banyak siswa yang tidak mengikuti pesantren kilat karena alasan pulang kampung atau mudik. Olehnya itu, setelah UAS berakhir Rabu (22/5/2019), kami langsung meresmikan pelaksanaan pesantren kilat,” ungkapnya, Kamis (23/5/2019).

Agusman menuturkan pelaksanaan pesantren kilat tersebut diharapkan bisa membentuk karakter dan meningkatkan wawasan keislaman para siswa. Tentunya, ilmu yang didapatkan dalam pesantren kilat yang berlangsung tiga hari bisa diamalkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, siswa dapat meningkatkan pengetahuan keislaman mereka. Tentunya ilmu tersebut mesti diamalkan agar lebih bermanfaat, utamanya bagi diri sendiri,” katanya.

Secara terpisah, Pembina Rohis Prisma SMAN 1 Kendari, Husniah, mengatakan pesantren kilat dengan 350 peserta itu akan digenjot untuk mendalami materi aqidah islam. Selain itu, ada beberapa materi lainnya, yakni tata cara membaca Al Quran, menunaikan salat dan melaksanakan ibadah haji yang baik dan benar.

“Kemudian tata cara thaharah (bersuci), hingga sejarah Islam. Siswa akan diberikan kesempatan untuk memasuki kelas berbeda setiap 45 menit,” tutupnya.

Laporan: Muh Yusuf
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan