Tinjau Warganya Reaktif Virus, Bupati Wakatobi Minta Petugas Berikan Makanan Bernutrisi Hingga Jaga Ternak

  • Bagikan
Bupati Wakatobi, Arhawi meninjau kondisi kesehatan dua warga Desa Liya Bahari Indah yang sedang menjalani isolasi di SDN 1 Liya. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Bupati Wakatobi, Arhawi meninjau kondisi kesehatan dua orang warganya yang menunjukkan reaktif virus corona atau IgG reaktif berdasarkan hasil rapid test, Selasa (28/4/2020). Warga di Desa Liya Bahari Indah, Kecamatan Wangi-wangi Selatan ini didatangi bupati di tempat isolasi wilayah setempat.

Kedua orang warga IgG reaktif di Wakatobi tersebut adalah perempuan masing-masing berusia 31 tahun dan 11 tahun.

(Baca: Hasil Rapid Test Dua Warga Wakatobi Menunjukan IgG Reaktif)

Dikatakan Arhawi, petugas kesehatan maupun tim Gugus Tugas Covid-19 tingkat desa harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi warganya itu agar tetap terasupi makanan sehat sehingga membuat kondisi kesehatannya terus stabil.

Para petugas kesehatan juga diminta menyiapkan segala kebutuhan warganya itu, terutama makanan bernutrisi dan vitamin.

“Jangan mereka dibebankan lagi untuk memasak, harus dimasakan dari luar agar makanan yang mereka konsumsi benar-benar tinggi nutrisinya,” kata Arhawi saat berdiskusi dengan petugas kesehatan di lokasi kunjungan.

Arhawi menambahkan, petugas khusus yang bertugas menyiapkan makanan warganya ini bisa berkolaborasi dengan petugas kesehatan bagian gizi untuk pemilihan bahan makanan yang sehat.

Di satu sisi, bupati meminta Pemerintah Desa Liya Bahari Indah mencarikan solusi terkait perawatan ternak sepuluh ekor kambing milik warga tersebut.

“Pak desa suruh perangkatnya untuk membantu mencarikan makanan kambingnya mereka ini, kalau tidak bisa gajikan orang saja, supaya mereka tidak memikirkan kambingnya lagi, supaya mereka pikirkan kesehatannya saja,” ucapnya.

Sehubungan kondisi kesehatan kakak beradik IgG reaktif tersebut, diterangkan bupati-dalam keadaan sehat, bahkan satu di antaranya ikut berpuasa.

Keduanya diketahui melaksanakan isolasi mandiri di rumah. Namun, usai dilakukan rapid test pada 26 April 2020 menunjukkan reaktif virus atau IgG reaktif, sehingga mereka langsung diisolasi di SDN 1 Liya. Keduanya belum bisa dipastikan positif Covid-19 karena masih melalui tes Swab.

Kedua orang tersebut dikabarkan baru tiba dari Kalimantan menggunakan kapal Pelni KM Lambelu dan tiba di Kabupaten Wakatobi sekitar tanggal 7 April 2020.

(Baca juga: (28/4/2020) Covid-19 di Sultra: Jumlah OTG, ODP, PDP Meningkat)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan