SULTRAKINI.COM: KENDARI – Menjalankan puasa merupakan suatu keharusan bagi umat muslim. Selain berbentuk ibadah, ternyata puasa juga baik untuk kesehatan. Lalu bagaimana dengan anak-anak?
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Sulawesi Tenggara, dr. Junuda RAF, M. Kes,Sp.KJ, menjelaskan penerapan puasa pada anak-anak harus dilakukan dengan perlahan dan tidak terlalu memaksa anak untuk berpuasa. Mengajak mereka berpuasa bisa melalui tahapan-tahapan. Salah satunya diawali dari niat si anak untuk melaksanakan puasa.
“Berikutnya anak-anak jangan terlalu dipaksa untuk berpuasa. Agar si anak bisa terbiasa. Kemudian lingkungan. Jika anak beradakan di tempat yang banyak banyak orang tidak puasa, maka dia pasti akan tergoda dan membatalkan puasanya. Untuk itu orangtua harus memberikan pemahaman tentang hal tersebut serta membatasi lingkup anak, agar puasanya tidak terganggu,” jelas dr. Junuda kepada SultraKini.Com, Sabtu (27/5/2017).
Sementara cara menjaga semangat anak berpuasa hingga waktu berbuka, yakni kegiatan olahraga di pagi atau sore hari. Misalnya ngabuburit, bersepeda dengan pengontrolan orangtua.
Dari segi pola makan juga perlu diperhatikan oleh para orangtua. Si anak baiknya diberikan makanan dengan kadar lemak tinggi dan menghindari makanan pedas, minuman teh atau kopi.
“Teh dapat menyebabkan diuresis, yaitu produksi urine hingga 500 ml lebih banyak dari biasanya dalam waktu satu jam. Hal ini sangat dihandari pada saat berpuasa, karena dapat menyebabkan tubuh banyak kekurangan air dan menyebabkan kehausan,” ungkapnya.
Laporan: Sarmila
