TMMD di Koltim: Bioflok Mulai Dibangun Gotong Royong di Pekorea, Warga akan Budidaya Ikan Nila

  • Bagikan
Pembuatan bioflok untuk budidaya ikan di Desa Pekorea, Kecamatan Aere, Kabupaten Koltim, program tambahan TMMD ke-111. (Foto: Dok. Kodim 1412 Kolaka)

SULTRAKINI.COM: Program tambahan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-111 terkait pengadaan budidaya ikan air tawar sistem bioflok mulai dikerjakan, Sabtu (10/7/2021). Program ini dilokasikan di Desa Pekorea, Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

Sebanyak delapan bioflok dibentuk di Desa Pekorea dengan jenis ikan akan dibudidayakan adalah nila.

Pembuatan bioflok untuk budidaya ikan di Desa Pekorea, Kecamatan Aere, Kabupaten Koltim, program tambahan TMMD ke-111. (Foto: Dok. Kodim 1412 Kolaka)

Dijelaskan instruktur pembuatan bioflok, Hasbi Tampi, bahan inti pembuatan bioflok menggunakan wiremesh, terpal berbahan elastis sehingga bisa bertahan lama hingga lima tahun jika perawatannya terus dijaga.

“Ukurannya 12×14 (bioflok). Kalau untuk pelihara ikan maksimal empat ton airnya karena diameternya 2,5 meter, yang akan kita budidaya ini ikan nila, awalnya lele tapi wadahnya agak sempit kalau lele ditebar agak padat,” terang Kepala UPTD Budidaya Perikanan Kabupaten Kolaka itu.

Proyek percontohan ini dimasukkan dalam program tambahan TMMD berdasarkan masukkan masyarakat.

(Baca: Dandim 1412 Kolaka Penuhi Permintaan Warga, Selipkan Program Budidaya Ikan Air Tawar dalam TMMD Koltim)

(Baca juga: Warga Aere di Koltim Dilatih Kelola Budidaya Ikan Sistem Bioflok, Program Tambahan TMMD)

Diterangkan Kepala Desa Pekorea, Cahaya, budidaya ikan menggunakan bioflok merupakan hal baru di desanya. Sebagian masyarakat jika ingin mengkonsumsi ikan harus membeli ke pasar yang jaraknya jauh dari desa.

Untuk itu, bioflok nantinya akan dijaga dan dirawat oleh petugas khusus. Hasil panennya pun selain dikonsumsi warga desa, juga bakal dijual.

“Bioflok ini pertama di sini. Jauh masyarakat kalau mau beli ikan di pasar,” ucapnya, Selasa (29/6/2021).

Laporan: Sarini Ido
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan