TMMD ke-106 di Busel Segera Berakhir: Anak-anak di Masiri Sedih, Peluk Tentara Bergantian

  • Bagikan
Anak-anak di lingkungan Morikana saat menunggu tentara di depan Masjid Masiri. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Anak-anak di lingkungan Morikana saat menunggu tentara di depan Masjid Masiri. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON SELATAN – Upacara penutupan Tentara Manunggal Membangun Desa dan Penarikan personel TMMD ke-106 Kodim 1413/Buton akan dilaksanakan di Lapangan Lakarada, Kelurahan Lakambau, Kecamatan Batauga, Kabupatan Buton Selatan (Busel) pada 31 Oktober 2019. Meski tinggal beberapa hari lagi, masyarakat hingga anak-anak sudah merasa kehilangan.

Fildan (5) dan Yana (11) adalah dua dari sekian banyak anak-anak di lingkungan Kolowu Morikana, Kelurahan Masiri. Mereka mengaku kehilangan dan merasa sedih ditinggalkan oleh personel TMMD yang sudah dianggap sebagai kakak dan keluarga bagi mereka.

Yana bahkan sering berkunjung ke lokasi pembangunan masjid hanya sekadar untuk bertemu dan bermain dengan personel tentara di sela-sela jam istirahat mereka.

“Saya senang ada tentara, ramai. Kami sering datang di sini (selama pembangunan di masjid Masiri), saya tahu semua nama kakak-kakak tentara,” cerita Yana dengan gembira kepada Sultrakini.com, Selasa (29/10/2019).

Tak jauh berbeda dengan Yana, Fildan merasakan demikian. Saking kehilangannya, ketika ditanya perihal berakhirnya TMMD dan tentara akan ditarik dari tugas, Fildan hanya tertunduk sambil menyeka air mata dan menganggung bahwa ia sangat sedih.

“Kakak Agus baik, saya mau datang berfoto dengan kakak-kakak tentara,” ucap Fildan sambil menunjuk salah satu tentara yang berada di dalam masjid saat syukuran haroa peresmian masjid Masiri.

Peresmian Masjid Masiri, sasaran program TMMD ke-106 di Busel. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Peresmian Masjid Masiri, sasaran program TMMD ke-106 di Busel. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

Nampak pada akhir acara anak-anak bergantian berpelukan denga personel TMMD dan meminta foto bersama. Tidak sedikit juga anak-anak menangis sedih akan segera ditinggalkan personel tentara yang sudah dianggap sebagai kakak kandung mereka sendiri.

“Tentara ini sudah punya ibu di sini, sudah punya bapak dan adik di sini, bagaimana kalau besok mereka harus berpisah saya kira akan banyak yang meneteskan air mata. Selama ini juga saya liat tidak ada konflik sama sekali, hanya pembinaan pada masyarakat yang mereka bangun,” jelas Kepala Lingkungan Kolowu Morikana, La Ode Tarmin. (Adv)

(Baca juga: Balai Pertemuan Rampung, Personel TMMD ke-106 Pamit)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan