TMMD Kodim 1412 Kolaka Bantu Lindungi Warga Aere dari Bahaya Terorisme

  • Bagikan
Sosialisasi bahaya terorisme program nonfisik TMMD Kodim 1412 Kolaka di Kecamatan Aere, Kabupaten Koltim. (Foto: Dok. Kodim 1412 Kolaka)

SULTRAKINI.COM: Terorisme membahayakan hajat hidup masyarakat Indonesia, tidak terkecuali warga Kecamatan Aere, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Demi menangkal dampak buruknya serta mencegah masyarakat terbujuk hingga terperdaya dengan bahaya terorisme, masyarakat ditameng melalui sosialisasi dalam program Tentara manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 1412 Kolaka, Jumat (2/7/2021).

Sosialisasi bahaya terorisme masuk dalam program nonfisik TMMD ke-111 di Kecamatan Aere, Kabupaten Koltim. Masyarakatpun diberikan pemahaman dan edukasi dampak dari terorisme jika terlibat di dalamnya.

Dijelaskan Komandan SSK, Letda Chb Muchlis, terorisme bisa muncul dari sejumlah faktor, seperti kesenjangan sosial dalam kehidupan ekonomi yang tidak merata, faktor fanatik pada suatu ajaran atau agama tertentu yang ditekuni seseorang, kemudian faktor wawasan kebangsaan yang kurang terhadap dunia luar sehingga gampang terasuki ajaran sesat. Untuk itulah terorisme harus ditangkal sejak dini agar menghasilkan generasi yang lebih cinta tanah air.

“Kalau bapak-bapak dan ibu-ibu atau gurunya mungkin sudah paham (bahaya terorisme), cuman saya mau memberikan edukasi pada adik-asik kita ini karena merekalah calon penerus kita, apabila otak mereka sudah tercuci terorisme itu maka berbahaya bagi kita dan keluarga,” ucap Danton Kom Kima Yonif 725 itu.

Muchlis juga mencontohkan bahaya terorisme melalui kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar yang dilakukan sepasang suami istri. Akibat insiden ini, sejumlah orang meninggal dan melukai jemaat maupun masyarakat sipil di sekitar gereja.

“Hati-hati, paham terorisme itu membahayakan kita kalau kita tidak betul-betul mengerti apa namanya agama atau terorisme itu,” ujarnya.

Dikatakannya, potensi radikalisme di wilayah Kolaka Raya bisa banyak hal, mulai dari konflik komunal, bentrok antarkelompok masyarakat, paham ideologi lain, unjuk rasa anarkis, konflik politik, aktivitas geng motor, dan terorisme.

“Jadi adik-adik saya harapkan boleh kita belajar menggali ilmu setinggi-tingginya, tapi ingat akhlak itu lebih utama, akhlak kepada kedua orang tua, kepada orang yang lebih tua, kepada guru-guru sehingga walaupun setinggi apa jabatannya dia akan kembali kepada akhlak,” jelas Muchlis.

Selama sosialisasi juga tetap memperhatikan protokol kesehatan, terlebih agenda yang digelar di Aula Kantor Desa Ulundoro ini dihadiri 96 orang.

TMMD di Koltim menargetkan sepuluh item program nonfisik, sekaligus menunjang program fisiknya yang tersebar di tiga desa, yakni Aere, Rubia, dan Pekorea. Program nonfisik ini juga sebagai sarana menggiring masyarakat Aere keluar dari ketertinggalan perkembangan informasi maupun keterisoliran.

Laporan: Sarini Ido
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan