SULTRAKINI.COM: KENDARI – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sulawesi Tenggara kembali menghadirkan para tokoh umat dari berbagai daerah di Sulawesi Tenggara, untuk mendiskusikan masa depan Indonesia dalam Indonesia Khilafah Forum (IKF), yang diselenggarakan di Hotel Zahra Kendari pada Ahad (2/4/2017).
Acara yang berlangsung dengan santai dan penuh keakraban ini dimulai pukul 19.30 Wita dan berakhir pukul 22.30 Wita. Dalam diskusi ini hadir sebagai narasumber KH Ikhsan Abdul Jalil (Ketua DPP HTI) dan Muslim (Ketua DPD I HTI Sultra).
Acara diawali dengan makan malam bersama dengan hangat dan penuh keakraban. Selanjutnya acara inti yang dipandu oleh Samsul Alam ini mengangkat tema Khilafah Kewajiban Syar’i, Jalan Kebangkitan Umat, dan merupakan rangkaian acara Masirah Panji Rasulullah yang dilaksanakan pada pagi hingga siang hari Ahad (2/4).
Tampil sebagai pembawa Makalah Wildan Abdu (Ketua DPD HTI Kota Kendari), memaparkan ringkasan materi mengenai Kondisi Indonesia dan Dunia yang masih dalam cengkeraman Kapitalisme, dan mengapa Khilafah menjadi kewajiban syar’i.
Peserta yang hadir sangat antusias untuk bertanya dan menyampaikan pandangan dan dukungannya terhadap acara ini dan terhadap perjuangan HTI. Semakin larut justru makin banyak peserta yang ingin bertanya. Bahkan tidak sedikit yang memberikan saran untuk lebih memperluas dakwah. Hadir diantaranya Tokoh Pengusaha, tokoh akademisi, tokoh pergerakan mahasiswa, Politikus, Birokrat, Ulama dan Asatidz.
Dalam acara tersebut dilakukan pula penyerahan secara simbolis Panji Rasulullah yang telah diarak dari berbagai wilayah di Sultra kepada Ketua DPD I HTI Sultra.
Untuk diketahui beberapa bahwa peserta IKF adalah tokoh umat yang berasal dari beberapa Kabupaten/Kota, yang sejak hari Sabtu (1/4), konvoi mengarak panji Rasulullah tersebut melintasi lautan dan pegunungan dari berbagai penjuru Sultra. Lalu mengikuti Tabligh Akbar yang bertempat di jantung kota Kendari, tepatnya di halaman Tugu religi Eks MTQ Sultra.
CitizenS: Ipul Sanggala/Ardhy
CitizenS adalah jurnalis warga (Citizen Jurnalisme) pembaca SULTRAKINI.COM. Redaksi memberi ruang pada pembaca untuk berkontribusi artikel (berita/opini/foto) tanpa intervensi (kecuali menyinggung SARA). Segala konsekuensi yang timbul akibat tulisan/gambar kontribusi CitizenS, sepenuhnya tanggung jawab penulis.
