Tokoh Pemuda: Rajiun Kurang Serius Pimpin Mubar, Diminta Serahkan Jabatan

  • Bagikan
Mursalin. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)
Mursalin. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Sebagai bentuk protes terhadap Laode M Rajiun Tumada yang berhasrat maju di perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Muna tahun 2020, masyarakat meminta agar segera melepas tampuh kepemimpinannya sebagai Bupati Muna Barat (Mubar) dan menyerahkan kepada putera asli daerah setempat.

Hal itu mulai mencuat, saat kedua kontestan Bupati Muna, LM. Rusman Emba (petahana) dan Bupati Mubar, Laode M Rajiun Tumada diprediksikan bakal bertarung pada Pilkada Muna tahun 2020.

Kian memanasnya suhu politik tersebut membuat salah seorang tokoh pemuda Mubar, Mursalin angkat bicara. Kata dia, masyarakat Mubar mulai bernapas lega, sebab Rajiun akan melakukan hajatan politik ke Pilkada Muna sehingga ada peluang bagi putera asli daerah menggantikan jabatannya.

Menurut dia, Rajiun bukan putera asli Mubar yang secara kebetulan diberikan tanggung jawab saat itu sebagai Pejabat Bupati (Pj), belakangan diketahui memiliki hasrat untuk memimpin Mubar.

“Insya Allah beliau (Rajiun) bertarung pada Pilkada Muna sehingga Mubar yang kaya akan SDM dan SDA bisa menentukan sendiri pemimpinnya yang merupakan putra asli daerah,” kata Mursalin kepada SultraKini.Com, Senin (9/4/2018).

Melihat rekam jejak pada kampanye lalu, lanjutnya, Rajiun pernah berujar akan mengundurkan diri sebagai bupati bila dalam kurun waktu tiga tahun tidak mampu membawa Mubar setara dengan Muna induk bahkan melebihi.

“Pernyataan tersebut hari ini seperti isapan jempol belaka, karena beliau lebih cenderung berpikir bagaimana melakukan manuver-manuver politik di Muna induk sehingga mengesampingkan daerah yang sudah membesarkan namanya,” ujar Mursalin.

Dia juga menyinggung manuver politik Rajiun yang dibungkus dengan kegiatan sosial dan olahraga. Hal itu dinilainya modus yang biasa digunakan, seperti kegiatan sosial dengan memberikan bantuan sosial secara langsung kepada warga Muna, kemudian untuk kegiatan olahraga juga di lakukan di Muna.

“Alangkah lebih baiknya jika bantuan sosial yang diberikan itu adalah penduduk Mubar, karena masyarakatnya sendiri masih banyak yang sangat membutuhkan untuk olahraga sebaikannya dilakukan di Mubar, karena lapangan dan animo masyarakat akan olahraga juga cukup besar,” ungkapnya.

Apresiasi itu justru dia berikan kepada Bupati Muna, LM. Rusman Emba yang dianggap telah berhasil dalam program visi misi dengan tagline “Mai Te Wuna”. Terbukti membuat Rajiun datang ke Muna dan berhasrat bertarung pada Pilkada Muna.

Meski masyarakat masih bingung dengan apa yang telah diperbuat Rajiun terhadap pembangunan di Mubar. Sebab pengerjaan jalan melingkar (ring road) yang belum cukup tiga tahun sudah mengalami rusak parah, begitu juga pekerjaan lampu jalan yang terindikasi korupsi, serta pembangunan irigasi katangana I turut bermasalah dalam pengerjaannya.

“Semua ini diperkuat atas laporan PAN
secara kelembagaan yang disampaikan oleh ketua PAN Mubar beberapa waktu lalu bahwa PAN Mubar akan melaporkan indikasi itu secara kelembagaan,” terangnya.

Olehnya itu, melihat kondisional tersebut dia berpesan kepada Rajiun, bila tidak serius membangun Mubar dan lebih fokus manuver politik ke Muna induk, ada baiknya segera menyerahkan jabatan pada wakil bupati agar dapat dipimpin oleh orang yang konsentrasi mengurus Mubar.

“Kami sebagai putra asli Mubar senang dan bangga ketika masa jabatan pak RT (Rajiun Tumada) hingga 2022, lebih cepat berakhir dan dilanjutkan oleh Wakil Bupati (Achmad Lamani), dan akan diteruskan oleh PJ yang ditunjuk oleh gubernur sampai pilkada serentak 2024, dan memilih pemimpin putera asli daerah Mubar,” pungkasnya.

 

Laporan: Arto Rasyid

  • Bagikan