Tragis, Belum Genap Sebulan Sudah 2 Remaja Lompat dari Jembatan Teluk Kendari

SULTRAKINI.COM: Seorang pemuda bernama Erwin Guswanto alias Agus (23), warga Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, ditemukan tewas setelah melompat dari Jembatan Teluk Kendari (JTK) pada Senin malam, 26 Mei 2025. Jasad korban berhasil ditemukan tim SAR gabungan pada hari kedua pencarian, Selasa (27/5/2025).

Menurut keterangan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Amirudin A.S., pencarian dilakukan sejak malam kejadian dengan melibatkan sejumlah instansi seperti Polairud Polda Sultra, Lanal Kendari, KSOP Kendari, KP3 Kendari, serta relawan dari UKM SAR UHO, Kartana, DDV Dompet Dhuafa, dan Rumah Zakat Sultra.

“Pencarian dilakukan melalui penyelaman di dasar perairan dan penyisiran di pesisir menggunakan perahu karet, alat selam, serta Aquaeye. Korban akhirnya ditemukan oleh penyelam,” ujar Amirudin.

Erwin diketahui datang ke lokasi sekitar pukul 19.10 WITA mengendarai sepeda motor DT 5085 RF. Saksi mata melihatnya turun dari kendaraan sambil menangis, lalu tiba-tiba melompat ke perairan dari atas jembatan. Warga yang menyaksikan langsung melapor ke Basarnas Kendari, yang tiba di lokasi sekitar pukul 19.55 WITA. Cuaca saat itu dilaporkan berawan.

Peristiwa ini menambah daftar panjang aksi bunuh diri di Jembatan Teluk Kendari. Sebelumnya, pada 28 April 2025, seorang remaja perempuan bernama Riski Nurul (19) juga ditemukan meninggal dunia setelah nekat melompat dari lokasi yang sama.

Menurut Kapolsek KP3 Kendari Iptu La Ode Hasmil Hamzah, sebelum melompat, Riski sempat mengirim pesan kepada pacarnya disertai foto jembatan tempat ia berniat mengakhiri hidupnya. Dalam percakapan tersebut, korban menulis, “Sunyi, saya lompat.” Pesan itu tidak lagi dibalas karena ponsel korban sudah tidak aktif.

Pacar korban yang panik lalu meminta temannya untuk memeriksa ke jembatan. Saat tiba di lokasi, mereka hanya menemukan motor korban terparkir. Jenazah Riski akhirnya ditemukan oleh Tim SAR sekitar pukul 16.45 WITA, sejauh 67 meter dari titik jatuh.

Kedua kasus ini kembali mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama di kalangan anak muda. Masyarakat diimbau untuk lebih peka terhadap tanda-tanda depresi atau krisis emosi yang ditunjukkan oleh orang-orang di sekitar mereka.

Catatan Redaksi: Informasi ini disampaikan sebagai bentuk laporan jurnalistik dan tidak ditujukan untuk menginspirasi tindakan serupa. Jika Anda atau orang terdekat mengalami tekanan mental, segera cari bantuan profesional seperti psikolog, psikiater, atau layanan kesehatan jiwa.

Laporan: Frirac