Transformasi Tiga Akademi Kesehatan Kendari Menjadi Politeknik

  • Bagikan
Penyerahan surat keputusan perubahan bentuk tiga akademi kesehatan oleh koordinator Kopertis wilayah IX kepada pembina yayasan. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tiga akademi kesehatan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, bertransformasi menjadi Politeknik Bina Husada Kendari. Perubahan itu dibuktikan dengan penyerahan surat keputusan perubahan bentuk oleh koordinator Kopertis wilayah IX kepada ketua badan pembina yayasan di salah satu rumah makan di Kota Kendari, Sabtu (10/3/2018).

Ketiga lembaga tersebut, yakni Akademi Farmasi Bina Husada Kendari, Akademi Analis Kesehatan Kendari dan Akademi Kesehatan Gigi Kendari.

Selain penyerahan surat keputusan perubahan bentuk status, koordinator Kopertis juga menyerahkan surat keputusan perubahan bentuk badan penyelenggara dari yayasan PPNI Kendari menjadi yayasan karya Kesehatan.

Koordinator Kopertis Wilayah IX, Jasruddin mengungkapkan apresiasinya atas perubahan bentuk ketiga akademi kesehatan tersebut. Wujud perubahan itu, kata dia, bisa berdampak pada perekonomian daerah setempat.

“Tanggungjawabjawab dari perubahan itu juga berat, harus bisa diimbangi dengan karya nyata, salah sedikit saja, Menteri bisa mencabut surat keputusan itu jika ada pelanggaran. Tapi kami sangat mengapresiasi itu,” ucap Jasruddin dalam sambutannya.

Ketua Panitia Muhamad Satria mengatakan transformasi itu merupakan upaya dari Kemenristek Dikti untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi untuk penyelenggaraan perguruan tinggi yang lebih efektif dan efisien, disarankan untuk saat ini kalau banyak perguruan tinggi dalam satu yayasan itu untuk dilakukan merger, sekaligus untuk perubahan dan peningkatan status dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

“Sejak setahun yang lalu, kami mengajukan usulan untuk perubahan status, dari tiga akademi ini untuk menjadi politeknik. Kami liat untuk swasta sendiri baru ini yang mengalami perubahan,” ungkap Muhamad Satria.

Untuk perubahan status tersebut, kata Satria, ketiga akademi ini telah menyiapkan berbagai dokumen pendukung untuk dievaluasi maupun sarana dan prasarana pendukung dan laporan keuangan. Hal itu diapresiasi oleh Kemenristek Dikti.

“Untuk pengelolaan perguruan tinggi itu, khususnya dari badan penyelenggara yayasan, ada beberapa dokumen penting yang harus disiapkan. Ketiga dokumen itu, disamping itu juga prodi di perguruan tinggi, juga harus ada dosen tenaga pengajar minimal enam dosen tetap dalam setiap program studinya,” jelasnya.

Perubahan tersebut turut mengubah ketiga akademi tadi menjadi program studi dibawah Politeknik Bina Husada Kendari.

Ketua Badan Pembina Yayasan, Ones Balaka mengatakan sangat menyadari bahwa mutu akademik hanya bisa dicapai apabila terus mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk itu, berkomitmen penuh untuk terus mengupayakan pengembangan dan penyempurnaan fasilitas belajar, agar mampu tercipta atmosfer akademi kondusif sampai melahirkan alumni siap kerja.

“Ini salah satu upaya untuk selalu bersinergi dengan perubahan global, demi menjawab tantangan globalisasi di era milenial. Yayasan berusaha membekali mahasiswa dengan berbagai skill (keahlian), serta berupaya memperbaiki kurikulum setiap program studi yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja nasional maupun internasional,” kata Ones Balaka.

 

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan