Umar Bonte: Kemenangan Rumah Kita adalah Kemenangan Demokrasi Bangsa Indonesia

  • Bagikan
Umar Bonte (dok pribadi)

SULTRAKINI.COM: Kemenagan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Muna, Rusman Emba dan Malik Ditu, bukan hanya kemenangan masyarakat Kabupaten Muna melainkan harus menjadi kemenangan bangsa Indonesia yang telah sukses menciptakan demokrasi modern, meskipun demokrasi itu harus lahir di kabupaten kecil seperti Muna.

Pendapat itu dikemukakan anggota DPRD Kendari, Sulawesi Tenggara, La Ode Umar Bonte, menyikapi putusan Mahkamah Kontitusi yang memutuskan menerima gugatan pasangan Rusman-Malik dan menetapkan Pasangan Rumah Kita (akronim Rusman Emba-Malik Ditu) sebagai pemenang Pilkada dengan selisih 33 suara.

“Berdasarkan pengalaman Pilkada Muna beberapa waktu lalu,   Indonesia harus banyak belajar di sana untuk menghadapi pilkada gelombang kedua pada tahun 2017 mendatang,” kata Umar Bonte dari Fraksi PDIP DPRD Sultra kepada SultraKini.com, sesaat setelah pembacaan putusan MK, Rabu (27 Juli 2016).

Menurut mantan aktivis mahasiswa ini, Pilkada Muna yang di-PSU (pemungutan suara ulang) hingga dua kali perlu disimak masyarakat Indonesia sebagai edukasi, utamanya bagi seluruh politisi di setiap tingkatan.

Menurut Umar Bonte, perhelatan politik antara calon Bupati Rusman Emba dan Baharudin di tiga kali pemungutan suara Pilkada, yakni pertama secara serentak dengan daerah lain dan dua kali PSU, adalah momentum terbaik untuk bangsa ini belajar berdemokrasi.

“Rakyat muna benar-benar telah menujukan proses demokrasi modern, dimana kekuasaan tak sanggup lagi membolak-balikan pilihan rakyat. Saya terpukau bukan karena hasil yang di putuskan MK tetapi proses demokrasi yang berjalan ketat,” kata Umar Bonte lagi.

 
Seperti diketahui Pilkada Muna sudah berlangsung tujuh bulan, namun MK baru memfinalkan putusannya melalui sidang putusan sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilu pada Rabu (27 Juli 2016) dengan menetapkan pasangan Rusman Emba-Malik Ditu sebagai Bupati Muna terpilih.

  • Bagikan