Umar Samiun: Era Umar-Bakry Masa Membangun

  • Bagikan
Bupati Buton, Umar Samiun saat membawakan sambutan pada HUT Kelurahan Kombeli Ke IX, Jumat (25/3/2016). (Foto: LA ODE ALI/ SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahap dua bakal diselenggerakan di beberapa daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra), diantaranya Kabupaten Buton, Buton Selatan, dan Buton Tengah pada 2017 mendatang.Terkait hal itu, Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun, menghimbau kepada masyarakat agar menyambut  pesta demokrasi tersebut dengan santun dan lebih mengedepankan etika politik.\”Sebentar lagi pesta demokrasi, saya harap sudah tidak ada lagi yang  terprovokasi, marilah kita sambut pesta demokrasi ini dengan sopan dan santun serta lebih mengedepankan etika politik,\” himbau Umar Samiun saat menghadiri HUT Kelurahan Kombeli Kecamatan Pasarwajo, di Kombeli, Jumat (25/3/2016) malam.Calon incumbent yang akan kembali berpasangan dengan La Bakry ini mengatakan, sesuatu yang besar pernah terjadi di daerah ini. Pada saat Pilkada 2011 lalu, menghadirkan 9 calon bupati untuk berkompetisi merebut kursi 01 di Kabupaten Buton.Di Indonesia, kata Umar Samiun, pada saat itu merupakan Pilkada yang paling fenomenal dengan 9 calon yang mencakup keterwakilan semua etnis pada eks Kesultanan Buton, seperti etnis Wakatobi, Ciacia, dan Pancana dari Gu, Lakudo, Mawasangka (Gulamas).\”Jadi jika kita potret dan kita peta kecilkan, Pasarwajo ini terbagi 9 kelompok yang ada pada saat itu, jadi Pilkada waktu itu antara sudara dengan saudara, teman dengan teman, sepupu dengan sepupu, sulit sekali membayangkan siapa yang akan menang, dan asumsi saya waktu itu, siapapun yang menang pasti Buton akan pecah dengan tingkat konflik yang paling tinggi seperti itu,\” kenang Umar Samiun.Ketua DPD PAN Buton ini memprediksi, Pilkada 2017 mendatang hanya 2 atau 3 pasang cabup dan cawabup yang akan bertarung. Sehingga, dia tidak menganggap sesuatu yang luar biasa seperti tahun sebelumnya, sebab kecil kemungkinan adanya resiko perpecahan di tengah masyarakat.\”Bismillah, pegawai kembali sadar pada posturnya masing-masing, masyarakat kita terus kontinyu melaksanakan pembangunan karena era Umar-Bakry adalah era pembangunan bukan era politik yang ada di Indonesia pada hari ini,\” ungkapnya.Umar Samiun menegaskan, bahwa era Umar-Bakry adalah era pembangunan, sehingga tidak perlu lagi disia-siakan waktu yang ada hanya untuk hal-hal yang tidak berguna. Sudah cukup 10 tahun mengorbankan daerah ini, dan saatnya memikirkan 10 tahun kedepan untuk melakukan pembangunan.\”Marilah 10 tahun kedepan itu kita pikirkan masalah pembangunan, tanpa memikirkan apapun yang terjadi, dan saya siap berhadapan dengan calon siapapun itu, masyarakat tidak usah dilibatkan disini,\” pungkas Umar Samiun diikuti tepuk tangan meriah oleh masyarakat yang hadir.Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan