Umat Hindu di Konawe Selatan Ngaben Masal

Wakil Bupati Konsel, Arsalim saat memberi sambutan pada acara Ngaben masal di Desa Lapoa, Kecamatan Tinanggea. Foto: Adrian Lusa / SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: KONSEL – Umat Hindu di Konawe Selatan mengadakan upacara Ngaben masal di Desa Lapoa, Kecamatan Tinanggea, Selasa (08/11/2016). Upacara Pitra Yadnya ini melibatkan 6 jenasah.

Pitra Yadnya adalah upacara persembahan suci yang tulus ikhlas dilaksanakan dengan tujuan untuk penyucian dan meralina ( kremasi) serta penghormatan terhadap orang yang telah meninggal menurut ajaran Agama Hindu.

Ketua Panitia acara Ngaben Pitra Yadnya, Gusti K Sulastra mengungkapkan penyelenggaraan ini sesuai ketetapan umat untuk diadakan lima tahun sekali. Untuk di Konsel sendiri penyelenggaraan ini dilaksanakan untuk kali ketiga.

“Tujuannya upacara ini untuk meringankan beban keluarga yang berduka dalam melaksanakan kewajibannya untuk me-Ngaben-kan. Selain itu untuk menjaga keharmonisan dan kekompakan umat Hindu,” kata  Gusti K Sulastra.

Dijelaskan, Gusti K Sulastra yang juga menjabat Kapolsek Tinaggea ini, Ngaben ini melibatkan 6 jenasah yang terdiri Bombana lima 5 orang dan Kota Kendari 1 orang.

“Harapan saya kedepannya umat Hindu di Konawe Selatan dalam menjalankan kewajibannya tidak terbebani dengan menjalankan ngaben sendiri. Sehingga dengan adanya Ngaben masal ini siapapun bisa ikut,” kata Gusti.

Sementara itu, Dalam sambutannya Wakil bupati Konawe Selatan, Arsalim Arifin yang hadi didampingi Jajaran SKPD dan anggota DPRD dapil Tinanggea mengungkapkan, dengan keanekaragaman budaya serta etnis dan agama, membuat Konsel menjadi Indonesia mini.

“Umat Hindu yang ada di Konawe Selatan harus tetap mempertahankan budayanya, seperti acara Ngaben masal ini kalau perlu di jadikan sebagai wisata budaya,” kata Arsalim.

Diungkapkannya juga, masyarakat Konsel harus saling menghormati dalam keanekaragaman yang ada di daerah. Terkhusus di Desa Lapoa, ada agama Islam, Budha, Hindu, Kristen.

“Jadi disini lengkap, saya harap harus saling toleransi dalam menjalankan keyakinan masing masing, dan dalam kegiatan.masyarakat harus saling membantu,” pungkasnya.