Ummusshabri Kendari Teken MoU Dengan Sekolah Internasional

  • Bagikan
Salah satu Kelas Cibi Yayasan Ummusshabri Kendari. Foto: Sarini Ido / SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Yayasan Ummusshabri Kendari menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan empat sekolah dari negara Thailand dan Malaysia. MoU berkaitan dengan empat aspek peningkatan mutu pendidikan skala Internasional di Umusabri.

Sekolah yang menandatangani MoU dengan Umusabri kendari yakni, tiga sekolah di Thailand Piraya Nawin Klonghin Wittaya School Pattani Thailand, Nawawit Pabon School, Pattani Thailand, Assalihiyah School, Pattani Thailand  dan satu sekolah di Malaysia, Kolej Dar Al Hikmah (KDH) Malaysia.

Ketua Yayasan Ummusshabri Kendari Supriyanto mengungkapkan program kerjasama ini sudah dirancang sejak dulu, untuk peningkatan kualitas di tingkat Internasional. Dari MoU ini ada empat model pembelajaran yang akan dikembangkan, yakni pertukaran guru, pertukaran siswa, motivasi pembelajaran dan seni budaya. “Ada empat model pembelajaran,” katanya, Jumat (14/10/2016).

Selain itu, dalam MoU ini juga disepakati, selama lima tahun ini kearifan lokal Sultra akan usung sebagai materi pembelajaran maupun saat kegiatan seni budaya dan pelajaran bahasa indonesia di kedua negara.

Dalam kerjasama ini, Ummusshabri Kendari memfokuskan siswa di kelas Cibi dan Ciber, termasuk semua tingkatan pendidikan sejak PAUD sampai Aliyah didalamnya. Sebagai langka awal pelaksanaan MoU ini, pihaknya akan mengutus para guru selama setahun ke kedua negara tersebut.

Soal biaya lanjut Supriyanto, pihak sekolah akan menanggung biaya bagi utusan guru dan siswa dari dua negara itu selama di Yayasan tersebut. Dan begitu pun sebaliknya bagi guru dan siswa dari Ummusshabri Kendari di negara bersangkutan. “Utusan dari dua negara kita anak tanggung. Begitu juga kita di negara mereka,” tuturnya kepada SULTRAKINI.COM.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum MTsN Pesri Kendari Kartini menambahkan, momen kerjasama tersebut sangat membantu pengembangan guru dan siswa di Internasional untuk pertama kalinya di sekolah tersebut. “Ini pertama di Ummussabri,” tuturnya.

Kerjasama pertukaran pelajar Internasional umumnya masih jarang terjadi di sekolah-sekolah Sultra, dari tingkat Paud, SD, SMP dan SMA sederajat.

  • Bagikan