Unaaha Kotanya Kotor, Akankah Konawe dapat Adipura lagi?

  • Bagikan
(kiri ke kanan) Wakil Bupati Konawe (sekarang Plt Bupati), Parinringi dan Bupati Konawe (non-aktif) Kery Saiful Konggoasa saat mengarak tropi Adipura kedua selama pemerintahan pasangan tersebut di 2017. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)
(kiri ke kanan) Wakil Bupati Konawe (sekarang Plt Bupati), Parinringi dan Bupati Konawe (non-aktif) Kery Saiful Konggoasa saat mengarak tropi Adipura kedua selama pemerintahan pasangan tersebut di 2017. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Kondisi Ibu Kota Kabupaten Konawe, Unaaha, tampak tak seperti kota peraih Adipura. Tagline sebagai kota bersih dan layak huni seolah berbanding terbalik dengan banyaknya sampah berserakan di lingkungan kota. Apakah Konawe terancam tidak dapat meraih Adipura di tahun ini?

Saat pertanyaan itu diberikan ke Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ridwan Lamaroa, sang jendra ASN itu langsung menjawab wallau a’lam (hanya tuhan yang tahu, red).

“Wallau a’alam kalau yang itu. Jelasnya kami sudah mendorong masalah ini segera diatasi,” ujar Ridwan, usai mengikuti rapat pleno terbuka KPUD Konawe, di salah satu hotel di Konawe, Kamis (19/4/2018).

(Baca: Bau Sampah di Kota Adipura Konawe)

Menurut Ridwan, ia sendiri sudah menandatangani Daftar Pengguna Anggaran (DPA) milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Konawe terkait program kebersihan kota. Selanjutnya menjadi hak pengguna anggaran (DLH, red) untuk meminta pencairan dananya ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Konawe.

“Saya sendiri sudah menekankan agar pencairan anggaran yang berhubungan dengan pelayanan itu tidak ada alasan,” tegasnya.

Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Konawe itu mengungkapkan, kendala yang pernah dikemukakan DLH adalah terkait masalah armada dan honor petugas kebersihan. Saat ini kata dia, jumlah armada pengangkut sampah yang beroperasi tinggal dua unit.

“Saya sendiri saja ngeri kalau lihat sampah yang tidak diangkut itu,” katanya.

Menurutnya, masalah tersebut tak layak disematkan kepada seseorang saja. Sebab, hal itu menjadi masalah bersama di Konawe.

“Kita tidak bisa lempar ke siapa-siapa. Ini tanggung jawab bersama,” tandasnya.

 

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan