Ungkap Insiden Granat UHO, Mabes Polri Ambil Alih Penyelidikan

  • Bagikan
TKP insiden meledaknya granat di UHO yang masih dijaga ketat oleh anggota gegana satbrimobda sultra. (foto : Rian Adriansyah / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : KENDARI – Insiden terjadinya ledakan granat di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Selasa (29/3/2016) hingga kini masih belum diketahui penyebabnya. Untuk mengungkap kasus yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia tersebut, penyelidikannya kini diambil alih Mabes Polri.

 

Kapolda Sultra, Brigjen Pol Agung Sabar Santoso melalui Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Sunarto, Kamis (31/3/2016) di ruang kerjanya mengungkapkan pada SULTRAKINI.COM, penyelidikan atas kasus ledakan granat di UHO sepenuhnya diambil alih Mabes Polri.

 

“Jadi perkara ini sepenuhnya diambil alih oleh Mabes Polri, dengan adanya tim dari Mabes ini maka proses investigasi dan penyelidikan terkait penyebab ledakan itu sepenuhnya di tangani oleh Mabes,\” tuturnya.

 

AKBP Sunarto menambahkan, fokus utama polda saat ini masih kepada penanganan korban, entah itu korban yang meninggal maupun hanya luka-luka. \”Hasil penyelidikan kasus ini sudah menjadi kewenangan Mabes, pokoknya kita tunggu saja,\” terangnya.

 

Sebelumnya Polda Sultra telah melakukan pemeriksaan terhadap 7 orang saksi dalam ledakan yang memakan 4 korban meninggal dunia dan 8 orang luka-luka itu.

 

Sementara ditempat berbeda, Rektor Universitas Haluoleo (UHO) Prof Usman Rianse mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab sepenuhnya dalam kasus ini.

 

\”Korban yang meninggal dan luka-luka kita akan kami bantu secara utuh,\” ungkapnya via telepon.

 

Untuk kelanjutan kasus ini, Rektor dua periode tersebut masih menunggu hasil penyelidikan dari tim Mabes Polri. Pihak mabes polri sudah melakukan rekonstruksi, jadi katanya merekalah yang menentukan penyebab secara pasti dari ledakan bahan peledak yang terjadi di halaman kampusnya ini.

 

Selain itu, jika kasus ini sampai dipengadilan maka pihak Universitas Halu Oleo siap bertanggung jawab. \”Saya siap dipecat dari jabatan sebagai rektor, jika itu terbukti,\” terang Usman Rianse, Kamis (31/3/2016).

 

Editor : Taufik Qurahman 

  • Bagikan