Ungu Bakal Guncang Festival Pesona Bunaken di Manado

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: MANADO – Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey semakin kencang menggerakkan daerahnya sebagai simpul utama pariwisata di negeri ini.

Setelah gelombang wisatawan mancanegara asal Tiongkok mulai berdatangan, kini giliran Kota Manado yang dipoles dengan aneka event. Salah satunya adalah Festival Pesona Bunaken 2016, yang dimulai 25-29 Juli 2016 ini.

Gaungnya pun dibuat besar, dengan menghadirkan group band Ungu saat pembukaan, Senin 25 Juli ini. Band ini diharapkan bisa menjadi magnit baru, bagi wisatawan nusantara untuk berkunjung ke Negeri Kawanua itu. Enda, gitaris Ungu, yang berasal dari Manado pun terlihat ceria bisa kembali tampil di kota kelahirannya.

“Marijo ka Manado! Marijo samua Ungucliquers torang beking rame pariwisata Sulawesi Utara lewat musik. Akan ada kejutan untuk warga Manado di konser nanti,” ajak Enda buat fans Ungu untuk bergabung di pesta pembukaan festival itu.

Hadirnya group band kehadiran band yang populer dengan hits “Demi Waktu” ini tentu akan menambah kemeriahan festival yang mengangkat tema Bunaken, Taman Nasional yang menjadi ikon wisata bahari Sulawesi Utara itu.

Apa kata Gubernur Olly? “Pariwisata di Sulawesi Utara sedang menggeliat. Sekarang banyak wisatawan nusantara dan wisatawan asing yang berkunjung ke Manado. Untuk itu pemerintah daerah berkewajiban melakukan kegiatan pendukung serta promosi agar wisatawan datang dan betah berkunjung ke Manado,” kata Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

Lokasi yang akan digunakan untuk festival itu adalah Pulau Bunaken dan beberapa titik di Kota Manado. Festival Pesona Bunaken 2016 ini sendiri sebenarnya adalah kalender kegiatan tahunan yang diselenggarakan Pemprov Sulut. Tentu dengan dukungan penuh dari Kementrian Pariwisata RI yang juga sedang giat-giatnya mempromosikan Wonderful Indonesia ke seluruh penjuru dunia.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Happy Korah, kegiatan ini rencananya akan ditutup oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, yang skedulnya berkunjung ke Manado 29 Juli 2016. Ini semakin menegaskan pilihan bahwa, Sulut bakal dikembangkan sebagai hub pariwisata di sisi utara – timur Indonesia. Sulut juga dipastikan sebagai provinsi dengan prioritas sector pariwisata.

Berbagai kegiatan akan berlangsung selama sepekan seperti Lomba Memancing yang akan berlangsung di Pantai Megamas, Lomba Foto Bawah Laut, Lomba Seni Tari Maengket, Musik Bambu dan Kolintang, Pemilihan Putra Putri Bunaken, Karnaval Budaya dan Pesta Musik Pesona Bunaken yang akan menampilkan band papan atas tanah air, Ungu. “Silakan hadir di Manado, 25-29 Juli ini pasti ramai dan heboh,” kata Ketua Panitia Voura Vivera Kumendong, Dinas Pariwisata Sulut.

“Sudah tentu, Kementrian Pariwisata mendukung penuh kegiatan di daerah seperti Festival Pesona Bunaken ini. Apalagi Bunaken adalah ikon Sulut dan Manado. Sudah dikenal di mana-mana. Potensi yang sudah terkenal inilah yang akan kita push lagi agar menghasilkan commercial impact buat industry pariwisata dan masyarakat Manado,” kata Raseno Arya, Asisten Deputi Segmen Pengembangan Pasar Personal Kemenpar RI yang bertanggung jawab untuk dukungan Festival Pesona Bunaken 2016 ini.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi Festival Pesona Bunaken 2016 itu. Ada spirit yang semakin kuat di masyarakat Sulawesi Utara untuk maju dengan pariwisata. Ada keinginan kuat dan komitmen dari CEO-nya Sulut (baca; Gubernur Sulut).

“Spirit itu lebih kuat daripada strategi. Strategi sehebat apapun, kalau yang menjalani tidak punya passion, tidak punya spirit, saya jamin 1000 persen tidak akan sukses. Sebaliknya, jika spirit sudah kuat membaja, probabilitas suksesnya jauh lebih tinggi,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata.

Soal strategi, lanjut Arief Yahya, bisa dicarikan benchmarknya. Cara yang paling mudah dan cepat untuk menjadi juara adalah benchmark. Membandingkan dengan lawan atau rival, juga dengan kawan sendiri yang sudah sukses di jalur yang sama. Manado dan Sulut itu lengkap. Punya bahari, punya pegunungan, punya danau, punya budaya dan akar tradisi yang kuat. Masyarakatnya juga welcome dengan wisatawan. “Jadi modal dasarnya sudah sangat kuat. Jika CEO Commitment-nya juga kuat, maka tak lama lagi Manado dan Sulut akan sangat hebat,” papar Arief Yahya.

(Kemenpar RI)

  • Bagikan