Upacara HAB ke-72 Kemenag di Kolaka Berlangsung Khidmad

  • Bagikan
Foto bersama Bupati Kolaka Ahmad Safei, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kepala Kantor Kemenag Kolaka Aziz Baking dan para Tokoh Agama usai upacara peringatan HAB ke-72 Kemenag di pelataran Kantor Bu

SULTRAKINI.COM:Kolaka, (Kemenag) — Upacara peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-72 Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2018 di Kabupaten Kolaka yang digelar Rabu (3/1), di pelataran Kantor Bupati Kolaka, berlangsung meriah dan khidmad.

Bertindak selaku inspektur upacara, Bupati Kolaka Ahmad Safei. Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Kolaka Muhammad Jayadin, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, para tokoh atau pemuka semua agama, Kepala Kantor Kemenag Kolaka Abdul Aziz Baking, para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Kolaka, sejumlah Purna Bakti Kemenag, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kolaka, Darmawati bersama pengurus dan anggota, Aparat Sipil Negara (ASN) dan penyuluh Non PNS Kemenag Kolaka, serta sejumlah siswa madrasah.

Bupati Kolaka, saat menyampaikan sambutan Menteri Agama (Menag) pada kegiatan yang bertajuk “Tebarkan Kedamaian” itu, mengingatkan bahwa pada hakikatnya agama berfungsi menyemai kebaikan dan menebar kedamaian.

Dijelaskan, kedamaian adalah pesan universal semua agama kepada umat manusia. Kedamaian akan membawa kebahagiaan. Kedamaian adalah jalan menuju kesejahteraan dan kemajuan. Kedamaian merupakan pintu maslahat bersama. Dan, hanya dengan hati yang damai, sanubari kita bisa merasakan kasih sayang Tuhan yang hakiki.

“Karena itu, saya mengajak seluruh ASN Kementerian Agama dan semua komponen umat beragama di Tanah Air agar bersama-sama menjadi Duta Penebar Kedamaian. Marilah kita buktikan bahwa agama sesungguhnya membawa angin kesejukan yang menenteramkan. Dalam damai akan tercipta negeri yang tenteram dan sejahtera. Pesan kedamaian ini makin terasa penting untuk digaungkan agar kita tidak terjerembab dalam kubangan perseteruan dan jebakan permainan atas nama agama. Kalaulah belum sanggup mengatasi pertentangan dengan seruan damai, setidaknya marilah mendamaikan diri sendiri dari nafsu angkara murka, syak wasangka, tingkah yang pandir, sifat-sifat batil, ataupun tangan yang jahil,” pesannya.

Sembari menyampaikan salam kedamaian, tak lupa Menag menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, baik sesama aparat pemerintah pusat dan pemerintah daerah, para wakil rakyat di parlemen, majelis-majelis agama dan tokoh agama, pers dan media, maupun seluruh lapisan masyarakat umat beragama, atas segala dukungan dan kerjasama yang telah diberikan kepada Kementerian Agama selama ini.

“Semoga dukungan dan kerja sama itu semakin efektif dan produktif di masa-masa mendatang,” harapnya.

Kepada seluruh jajaran Kementerian Agama, Menag menegaskan untuk memaknai bekerja sebagai ibadah, bekerja melayani masyarakat adalah sebuah kehormatan. Mari menjalankan pengabdian dengan sikap amanah dan keikhlasan, dan jangan sekali-kali mempermainkan jabatan.

“Sebagai hamba Tuhan dan aparatur negara, kita semua menyadari bahwa panggilan terbesar tentu adalah panggilan Tuhan. Maka yakinilah bahwa panggilan tugas melayani sesama, melayani masyarakat sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab kita masing-masing hakikatnya adalah pengejawantahan dan manifestasi dari panggilan Tuhan,” tegasnya. (sm)

  • Bagikan