Usai Tangani PDP, 27 Tenaga Medis Bombana Diistirahatkan.

  • Bagikan
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bombana, Heryanto. (Foto: Istimewa).

SULTRAKINI.COM: BOMBANA – Sebanyak 27 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bombana tiba-tiba diistirahatkan sementara, usai tangani seorang pasien yang berstatus Pasien Dalam Pemantauan (PDP) Covid-19.

Tidak cuma diliburkan sementara, tapi mereka juga diamankan di hotel di Rumbia Ibu Kota Kabupaten Bombana untuk menghindari kontak dengan sesama atau masyarakat.

“Ini bukan karangtina ya, bukan juga isolasi, tapi ini cuma langkah mawas atau antisipasi. Tingkat waspada kita harus jauh, hingga dua atau tiga langkah kedepan. Makanya mereka itu, kami coba istirahatkan sementara, usai tangani pasien PDP,” ujar Jubir Gugus Tugus Covid-19 Kabupaten Bombana, Heryanto, lewat sambungan selulernya Kamis, 9 April 2020.

Heryanto menjelaskan tim medis yang terdiri delapan dokter (empat dokter praktek) tiga dari Laboratorium, serta 16 perawat itu, dalam kondisi baik baik saja.

“Tadi pagi mereka sempat olah raga juga, di halaman hotel. kami sengaja inapkan mereka satu tempat agar mudah di kontrol. Ada pula dokter lain ikut yang memeriksa mereka. Dan kondisi mereka saat ini, baik-baik saja,” jelasnya.

Ketua PPNI Sultra itu meminta warga agar tidak resah atau panik, sembari berharap pasien PDP asal Bombana yang sudah dirujuk di Kota Kendari pada 8 April lalu, hasil uji Swab nya negatif.

“Kita berdoa agar hasilnya negatif. Kalau negatif kan Alhamdulilah. Tapi kalau positif, berarti kita sudah menundah lima atau enam hari bagi mereka (para tenaga medis) itu untuk tidak kontak kemana-mana,” paparnya.

“Tapi selalu kita berharap negatif ya. Jika negatif, kan tidak salah juga jika para tenaga medis kita itu, kita istirahatkan sejenak. Sebab mereka juga punya hak untuk istirahat karna sudah bekerja di satgas covid 19 ini,” tukas Heryanto.

Sebelumnya, salah seorang pasien RSUD Kabupaten Bombana berstatus PDP Covid-19 dirujuk ke Rumah Sakit Bahterahmas di Kota Kendari. Sempat dirawat selama tiga hari. Kata Jubir, pria itu memiliki riwayat perjalanan ke kota Kendari selama dua kali. Sempat menjemput temannya di Bandara Haluoleo.

Gejala yang dirasakan Demam disertai batuk dengan suhu badan diatas Normal.

Laporan: Badar
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan