Vaksinasi Lansia dan Komorbid Dinkes Sultra Menunggu Intruksi Pusat 

  • Bagikan
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Hj Usnia, (Foto: Riswan/SULTRAKINI.COM)
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Hj Usnia, (Foto: Riswan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: Dalam sasaran program vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Indonesia ada sekitar 21 juta orang yang termasuk kategori orang lanjut usia (Lansia) yang akan menjadi sasaran program. Sementara itu, secara teknis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara menunggu intruksi pusat pelaksanaannya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Hj Usnia mengatakan khusus di Sultra implementasi vaksin itu Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara tetap mengacu sesuai dengan  surat edaran (SE) Nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada kelompok sasaran lansia, komorbid, penyintas Covid-19 dan sasaran tunda.

“Sudah ada aturannya dari Kemenkes bahwa lansia itu boleh diberi vaksin. Kalau untuk lansia pertama kali suntik, kemudian 28 hari suntik kedua dan dosisnya sama. Jadi satu kali suntik satu dosis, dua kali suntik dua dosis,” katanya, Sabtu (20/2/2021).

Ia mengungkapkan untuk proses pemberian vaksin bagi para lansia maupun orang dengan komorbidi tetap akan melakukan skrining sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Kemenkes.

“Kemarin sudah ada aturan bahwa komorbit itu khususnya hipertensi boleh di vaksinasi tetapi tetap diskrining seperti aturan-aturan yang telah ditetapkan, saat ini kami masih melakukan pendataan dan masih menunggu instruksi dari pusat untuk pemberiannya,” ungkapnya.

Sementara, vaksin dosis kedua ini berperan sebagai booster atau meningkatkan kekuatan vaksin sehingga antibodi yang telah terbentuk semakin kuat dan optimal.

Diketahui, total tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun yang akan divaksinasi berjumlah 11.600 orang di seluruh Indonesia.

Secara paralel pemerintah juga akan mulai melakukan vaksinasi kepada lansia kategori non-nakes. Sekitar 10 persen populasi Indonesia berada dalam kelompok lansia, dan 50 persen lebih kematian akibat Covid-19 terjadi pada kelompok ini. (C)

Laporan: Riswan
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan