Video Viral Penjual Keripik Marah-marah ke ABK di Wakatobi, Diminta Tidak Dipolitisasi

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Anak Buah Kapal (ABK) KM Al Sudais, La Jangku meminta agar persoalan dirinya dengan penjual keripik yang marah-marah lantaran ditegur menitipkan jualannya di kantin kapal dalam video viral di media sosial tidak dipolitisasi.

“Ini murni persoalan saya dengan ibu Wa Eti, jangan dikait-kaitkan dengan politik karena saat saya tegur dia, saya tidak pernah bicara masalah politik kuning maupun merah,” ucap La Jangku, Minggu (27/9/2020).

Dirinya mengaku, awalnya pada Selasa, 22 September 2020 sekitar pukul 22:00 Wita, ia melihat Wa Eti di atas kapal yang datang dari Kendari. Ia lalu mendatanginya dan meminta Wa Eti agar jangan lagi menitipkan keripiknya di kanting kapal, sebab kapal memiliki jualan tersendiri.

“Kemungkinan ibu itu (Wa Eti) ada join (kerja sama) dengan teman saya di kapal. Tapi saya tidak langsung ke teman ini (saya) karena ku tahu ini jualan yang ada di kanting jualanya dia, jadi malam itu saya tanya dia (Wa Eti), ‘Ibu, jualan itu (keripik) punya ibu ya?’ dia menjawab iya. Saya bertanya lagi, ‘Dititip keripiknya di kantin ya?’ dia menjawab iya. Setelah itu saya sampaikan, ‘Mulai ini malam jangan lagi titipkan barangnya (keripik) di kantin kapal karena kami punya jualan sendiri. Kantin itu bukan pasar,” tiru La Jangku ketika menegur Wa Eti.

Usai menegur, ia langsung pulang ke rumah, namun ternyata di malam itu juga suami Wa Eti datang ke kapal mencari dirinya. Padahal menurutnya, ia hanya menyampaikan teguran secara baik-baik dan tidak mengeluarkan kata-kata kasar.

“Saya tidak tahu apa yang disampaikan Wa Eti ke suaminya sampai suaminya mencari saya. Saya hanya tegur begitu saja, tidak seperti apa yang dia komentari di media bahwa dilarang menjual di atas kapal, bahkan sampai mengait-ngaitkan dengan politik. Padahal saya tidak pernah bicara kuning (simbol pasangan calon kepala daerah Arhawi-Hardin La Omo) ataupun merah (simbol pasangan calon kepala daerah Haliana-Ilmiati Daud), saat saya menegur dia. Saya berani bersumpah, saya di bawah cahaya nur ini,” ucapnya.

Kata La Jangku, pada Kamis lalu ketika persiapan keberangkatan kapal menuju Kendari, ibu tersebut kembali mendatangi dirinya dengan marah-marah.

“Saya baru mau naik di kapal ibu itu panggil saya, lalu mengatakan akan tuntut saya di polisi karena cemarkan nama baiknya. Saya juga bingung, cemarkan nama baiknya dari mana. Nah saya hanya sampaikan kalau bisa jangan lagi titip keripiknya di kantin kapal. Dimana letak kesalahannya saya. Salah kah kalau saya sampaikan begitu,” lanjutnya.

Iapun meminta agar persoalan ini jangan dipolitisasi dengan tidak mengaitkannya suhu Pilkada Wakatobi 2020. Padahal menurutnya, persoalan tersebut murni antara dirinyanya dengan Wa Eti.

Ditambahkannya, kejadian iitu menjadi besar lantaran dikaitkan dengan politik, sementara dirinya tidak berniat membawa jalur tersebut ke politik.

“Lihat saja dalam video yang beredar itu, ibu itu sendiri yang bicara kuning dan merah. Saya sendiri bingung, kenapa sampai dikaitkan dengan politik. Seharunya ibu itu bersyukur karena selama ini, ia berjualan dibatas kapal diberikebebasan walaupun terkadang mengganggu kenyamanan penumpang di atas kapal,” tambahnya.

“Saya minta dia bicara jujur, jangan memfitnah dengan menyebarkan informasi bohong itu karena apa yang dia tuduhkan ke saya itu tidak betul. Saya berdoa semoga ibu itu sadar dan banyak-banyak beristigfar,” sambungnya.

Tersebar video viral berdurasi 1:25 detik di media sosial. Terlihat Wa Eti marah-marah ke La Jangku yang hendak naik ke atas kapal. Sangking marahnya, warga Kelurahan Mandati I, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan ini sampai membanting keripik jualannya di tangga kapal.

Dalam video, Wa Eti menilai dirinya dilarang menjual di kapal karena dirinya tim merah (pasangan Haliana-Ilmiati Daud).

Wa Eti mengaku dirinya menjual keripiknya ke salah seorang ABK untuk dijual kembali di kantin kapal. (B)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan