Virus Corona vs Masker

  • Bagikan

Oleh: Irman Idrus (Mahasiswa S3 Universitas Halu Oleo)

Sekarang! Siapakah yang paling membutuhkan APD? Pelindung Wajah (Sungkup muka), sarung tangan dan alat pelindung lainnya dapat membantu menghentikan penyebara virus corona, akan tetapi hal itu dapat terealisasi jika tepat guna. Kini ramai masyarakat Indonesia membuat APD buatan sendiri dan bahkan di perjual belikan secara online, dan sekarang sangat didisarankan untuk menggunakannya setiap hari terlebih jika berada dilingkungan umum, akan tetapi apakah itu sudah dianggap aman?

Sebahagian masyarakat tidak menggunakan APD khususnya masker. Menurut WHO, untuk saat ini hanya dua kelompok orang yang harus memakai masker pelindung, yaitu: orang sakit atau orang yang tengah menunjukkan gejala sakit, serta orang yang merawat orang yang diduga terinfeksi virus corona. Apakah saat ini setelah terjadinya lockdown dan pemberlakukan social distancing penggunaan masker juga di anjurkan kepada masyarakat umum? Atau justru sebaliknya bahwa masyarakat umum tidak di anjurkan menggunakan masker. Ada beberapa gambaran pengetahuan untuk kita sebagai masyarakat umum terkait penggunaan masker yaitu : Bahwa setiap orang dapat terkontaminasi oleh batuk dan bersin orang lain atau ketika memakainya, Mencuci tangan dan menjaga jarak secara sosial lebih efektif.

Gambaran tentang penyebaran atau penuluaran virus corona dapat melalui tetesan yang dapat disemprotkan ke udara ketika mereka yang terinfeksi berbicara, batuk dan bersin. Ini dapat memasuki tubuh melalui mata, hidung dan mulut, baik secara langsung atau setelah menyentuh benda yang terkontaminasi. Akan tetapi, sekarang ini bentuk eksplorasi kepada masyarakat umum yaitu bagaimana mengambil manfaat dari memakai masker atau penutup wajah. Beberapa kelompok peneliti telah memeriksa penelitian tentang apakah virus dapat diproyeksikan lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya.

Masker buatan rumahan. Beberapa negara menganjurkan penggunaan kain yang bersih untuk dijadikan sebagai alat pelindung diri sebagai pengganti masker, bagaimana dengan indonesia?. Beberapa waktu yang lalu dan mungkin kondisi itu masih berlangsung sekarang ini dimana di depan umum, Para pejabat mengatakan masker medis tidak banyak tersedia dan yang di prioritaskan adalah petugas kesehatan. Hanya orang sakit, atau mereka yang merawat pasien di rumah sakit, yang sebelumnya diberitahu untuk memakai topeng. Harapan ini adalah langkah baru untuk menghentikan penyebaran virus corona kepada orang lain baik sadar atau tidak sadar, ada gejala atau tanpa gejala. Sebenarnya, masker kain yang dapat digunakan kembali juga tidak direkomendasikan dan bahkan dapat meningkatkan kemungkinan infeksi. Kemungkinan partikel virus bisa menembus kain. Masalah dengan kelembaban juga bisa berarti kain mempertahankan virus. Beberapa pendapat lain tidak menyarankan kebanyakan orang untuk memakai masker medis atau buatan sendiri tanpa mengikuti saran medis dan tanpa bukti ilmiah tentang penggunaannya. Bisa saja diantara kita tidak percaya bahwa orang sehat yang memakai masker akan mengurangi penyebaran penyakit, jadi yang terpenting sekarang adalah menjaga jarak satu dengan yang lainnya. Ditengah merebaknya pandemik virus corona ini, masyarakat perlu aktif dan kreatif khususnya masyarakat kota Kendari, seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara dan Indonesia secara umum, telah banyak saran tentang cara membuat masker wajah, dimedia sosial atau media online lainnya mejelaskan tata cara pembuatan masker. Meskipun demikian, masker buatan sendiri tidak diatur, berbeda halnya dengan masker yang dibuat secara resmi harus memenuhi standar persyaratan keselamatan.

Apa yang perlu kita ketahui bersama tentang virus corona? Kita harus tau bagaimana cara melindungi diri, bagiamana kesiapan kita untuk melakukan proses isolasi diri, selalu mendengar info terkini terkait kasus pandemik di wilaya kita masing-masing, dan sebaiknya kita memiliki Panduan visual untuk wabah penyakit.

Mengenal masker yang baik. Di setiap rumah sakit di Indonesia tersedia berbagai jenis masker menawarkan tingkat perlindungan yang berbeda, meskipun ketersediaanya terbatas. Yang paling protektif adalah FFP3 atau, sebagai alternatif, N95 atau FFP2. Para ahli tidak merekomendasikan masyarakat umum untuk menggunakan menggunakan masker ini, karena masker tersebut khusus di peruntukkan tenaga keshetan yang setiap saat melakukan kontak langsung dengan pasien, sehingga mereka meiliki risiko paling tinggi untuk menghadapi tetesan udara yang terinfeksi virus corona. Staf dan tenaga medis lainnya dalam situasi berisiko rendah dapat memakai masker bedah. Itu berarti petugas layanan kesehatan dalam jarak satu meter dari pasien dengan Covid-19 yang mungkin atau dikonfirmasi, dan itu termasuk staf yang bekerja di rumah sakit, perawatan primer, trust ambulans, pengaturan perawatan masyarakat dan rumah perawatan.

APD lain yang dapat melindungi kita dari virus corona. Sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya direkomendasikan untuk staf atau tenaga kesehatan lainnya yang bekerja di tempat-tempat di mana mereka dapat menemukan virus corona. Akan tetapi staf yang dalam skenario berisiko tinggi disarankan untuk mengenakan perlindungan yang lebih penuh, dari pada hanya menggunakan celemek sederhana, sarung tangan, topeng dan kacamata. Dalam kondisi tertentu dokter dapat menuntut kejelasan atas panduan alat pelindung, staf rumah sakit dapat ‘membatasi pekerjaan’ di atas peralatan pelindung, masyarakat umum tidak disarankan untuk mengenakan sarung tangan atau alat pelindung lainnya.

Untuk melindungi diri anda dari virus corona, direkomendasikan: Bagi yang aktifitas diluar rumah harus Sering mencuci tangan dengan sabun dan air, setidaknya selama 20 detik dan segera kembali ke rumah, gunakan gel pembersih tangan jika sabun dan air tidak tersedia, tutupi mulut dan hidung anda dengan tisu atau lengan baju anda, bukan tangan anda saat anda batuk atau bersin, masukkan tisu bekas segera ke tempat sampah dan cuci tangan, jangan menyentuh mulut, hidung, dan mata anda jika tangan anda tidak bersih.

#dirumahaja

#socialldistancing

#lockdown

#bersatumelawancorona

#sultrabebascorona

  • Bagikan